Bagas dipercaya sebagai Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Dia CEO PT Asia Aero Technology yang bergerak di bidang pengembangan dan pelayanan bandar udara. Bisnisnya bergerak pada Dinamika Aviasi Indonesia serta Maintenance, Repair, dan Operation Organization Prizma Engineering Aerodinamika.
Serta mendesain mesin aerodinamika di BIRU System Infrastructure IT.
3. Heru Dewanto
Heru menjabat Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud. Dia merupakan pengusaha yang bergerak di bidang konstruksi.
Pernah menjabat Presiden Direktur PT Cirebon Energi Prasarana (CEPR) sebuah perusahaan pelopor teknologi batubara di Indonesia.
Pernah menjabat Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan memimpin korporasi multinasional.
4. Denon Prawiraatmadja
Denon dipercaya jadi Deputi Operasi 247 TPN Ganjar-Mahfud.
Dia adalah CEO Whitesky Group yang bergerak di bidang transportasi udara.
5. Dharmaji Suradika
Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud ini adalah pengusaha muda.
Dharmaji co-founder sekaligus CEO dari start-up nonprofit Pemimpin.id.
Dia dikenal sebagai profesional muda, pengusaha, konsultan, dan juga aktivis.
Pengusaha Jangan Coba-coba
Selain nama-nama yang disebutkan di atas sejumlah pengusaha mendukung para capres namun namanya tidak terdaftar sebagai anggota tim kampanye.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu meminta para pengusaha tidak coba-coba belajar jadi politikus pada saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberi sambutan pada acara Kompas 100 CEO Forum yang digelar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kamis (2/11/2023).
Mula-mula, Presiden menyinggung soal kontestasi dalam pemilu yang bisa saja berjalan sengit.
Namun, Kepala Negara menekankan bahwa persaingan seperti itu biasa terjadi dalam politik Indonesia.
Apalagi, menurutnya, saat ini masyarakat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi.
"Perbedaan itu biasa, beda pilihan biasa, yang milih kan rakyat, kedaulatan di (tangan) rakyat, bapak seganteng-ganteng apa pun kalau rakyat enggak seneng gimana? Kalau bapak seneng yang ndeso-ndeso seperti saya ini gimana?" ujar Jokowi dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
"Ini pilihan rakyat, persaingan dalam kompetisi pemilu biasa-biasa saja. Enggak usah bapak, ibu ini biasa di bisnis, di ekonomi, enggak usah lah belajar jadi politikus, mengomentari malah bisa keliru," katanya melanjutkan.
Menurut Jokowi, yang paling penting setelah para peserta pemilu bertanding akan bisa kembali kompak bersatu untuk membangun negara.
"Kita berharap semua setelah bertanding, setelah berkompetisi nanti kompak lagi, bersatu lagi untuk negara dan bangsa," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengatakan bahwa Indonesia sudah lima kali melaksanakan pemilu langsung, yakni pada 2004, 2009, 2014, 2019 dan 2023.
Oleh karena itu, menurutnya, sudah jadi hal wajar jika tensi politik agak memanas jelang pemilu.
Namun, Jokowi berpesan agar para pengusaha tidak ikut-ikutan memanaskan suasana yang sudah panas tersebut.
"Ya kalau mau pemilu anget, agak panas enggak apa-apa, yang penting bapak, ibu, jangan beli kipas, ngipas-ngipasin atau ibu-ibu beli kompor manas-manasin," kata Jokowi.