News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Perkuat Partisipasi Memilih Anak Muda, KPU Gandeng TikTok: Style Berkomunikasi Sesuatu yang Penting

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan Public policy and Government Relation TikTok Indonesia dan Timor Leste, Faris Mufid di Kantor KPU RI Jakarta, usai penandatanganan kesepakatan kerja sama, Rabu (15/11/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng platform TikTok Indonesia untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 mendatang. 

Alasan di balik kerja sama ini, kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari ialah mengingat 50 persen pemilih di Indonesia didominasi oleh kelompok muda. 

"Oleh karena itu tentu pilihan metode, pilihan media menjadi sesuatu yang strategis, untuk menyampaikan pesan-pesan kepemiluan ke publik," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Untuk menyasar pemilih muda, tentu harus punya cara komunikasi dan cara yang berbeda. Maka dari itu, jelas Hasyim salah satunya melalui media sosial TikTok. 

"Tentu kami melihat audience kita lebih dari 50 persen, pemilih kita ini boleh dikatakan pemilih muda ya, tentu style berkomunikasi pilihan media menjadi sesuatu yang penting," ungkapnya.

"Dan dalam riset-riset yang kami baca di antaranya populer diakses itu adalah TikTok," sambung Hasyim. 

Kerja sama KPU dan TikTok ini juga disebut Hasyim sebagai langkah strategis untuk menyebarkan luaskan perkembangan informasi kepemiluan. 

Besar harapan KPU, melalui konten pemilu di TikTok, berbagai disinformasi hingga hoaks dalat tersaring. 

Sementara itu Public policy and Government Relation TikTok Indonesia and Timor Leste, Faris Mufid mengatakan pihaknya bakal punya kebijakan untuk tak mengizinkan iklan politik. 

Sehingga dalam kerja sama dengan KPU ini TikTok bakal memberikan konten hingga informasi edukatif tentang kepemimpinan. 

"Jadi, kami sedikit berbeda dengan platform lain, TikTok tidak mengizinkan iklan politik dan kebijakan ini berlaku global," ujar Faris dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: TikTok Dikecam di AS Buntut Dianggap Dorong Generasi Muda Negeri Paman Sam Jadi Pro Hamas

"Jadi mungkin yang ada lebih banyak ke konten politik dan telah kami koordinasikan juga dengan tim teknis di KPU bagaimana caranya kami dapat memberikan informasi-informasi edukatif tentang kepemiluan kepada pengguna kami yabg banyak di Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini