TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mulai memesan 1,2 lembar surat suara untuk Pemilu 2024.

Jumlah itu meliputi surat suara pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif semua tingkatan, dan pemilihan anggota DPD.

Koordinator Divisi Logistik KPU RI Yulianto Sudrajat mengatakan surat suara mulai dipesan karena semua peserta Pemilu 2024 telah ditetapkan.

"Sekarang sudah masuk ke (pelaksanaan) kontrak logistik tahap kedua," kata Yulianto kepada awak media, Kamis (16/11/2023).

Dijelaskan Yulianto, kontrak logistik tahap kedua itu terdiri atas 1.208.921.320 lembar surat suara, 61.161.473 lembar sampul, dan 8.137.230 set formulir.

Baca juga: CEO Tribun Network: Gen Z Perspektif Lokal di Pemilu 2024

Lalu 1.640.322 lembar alat bantu tuna netra dan 820.161 lembar daftar lengkap calon.

1,2 miliar lembar surat suara itu diperlukan untuk 204.807.222 pemilih Pemilu 2024 dan
kebutuhan surat suara cadangan.

Masing-masing pemilih mendapatkan lima jenis surat suara, kecuali pemilih di DKI Jakarta hanya empat jenis surat suara, saat hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Produksi dan penyerahan logistik pemilu tahap II ke tempat penyimpanan gudang KPU Kabupaten/Kota akan dilakukan mulai tanggal 15 November 2023 sampai dengan 14 Januari 2024, selama kurang lebih 60 hari kalender.

“Proses sortir lipat, pengepakan, dan distribusi ke TPS (H-1) oleh KPU Kabupaten/Kota untuk logistik Pemilu Tahap I dan Tahap II pada tanggal 15 Januari sampai 13 Februari 2024 selama lebih kurang 30 hari kalender,” kata Yulianto.

Yulianto menambahkan, pemesanan logistik tahap pertama juga terus berjalan.

Paket logistik tahap pertama meliputi kotak suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, dan kabel tis.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan semua logistik Pemilu 2024 juga sudah mulai dikirimkan ke kantor KPU di seluruh daerah.

"Logistik sudah mulai diadakan dan sudah mulai dikirim, sudah mulai diterima oleh KPU kabupaten/kota," kata Hasyim, Kamis (16/11).