News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Wujudkan Pemilu Damai di Era Gen Z, KPU Surakarta Ajak Anak Muda Berperan Aktif: Jangan Golput

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Surakarta, Bambang Christanto - KPU Surakarta memfasilitasi kampanye melalui media cetak dan online, termasuk media sosial. Selain itu mengajak generasi z untuk berpartisipasi.

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta mengajak anak muda terutama Gen Z untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Hal itu diungkapkan Ketua KPU Surakarta, Bambang Christanto, dalam talkshow Tribun Series: Pemilu di Era Gen Z, Kompetisi Damai di media Sosial di Hotel Harris Solo, Kamis (16/11/2023).

Ia mengatakan KPU Surakarta bakal berinovasi menghadirkan informasi mengenai Pemilu dan Pilkada melalui konten-konten media sosial yang menarik.

"Anak muda sekarang memiliki posisi yang sangat strategis, bisa datang ke KPU dan menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara, jangan sampai golput," ungkapnya.

Apalagi sekarang ini, informasi hak pilih dapat diakses dengan mudah melalui cekdptonline.kpu.go.id.

Baca juga: Gibran Cium Tangan Megawati di KPU, Pakar Komunikasi: Bisa Saja Sandiwara

Bambang juga mengakui Pemilu 2024 bakal menjadi Pemilu terbesar, karena satu-satunya negara yang menyelenggarakan pemilihan presiden bebarengan dengan DPD, serta DPR.

Apalagi satu hari saja ditentukan menurut Undang-Undang.

"Indonesia ini luar biasa, hanya dalam satu hari rakyat menggunakan hak pilihnya."

"Beda dengan Amerika dan India yang partainya hampir ratusan, dia bisa menggunakan hakl pilihnya hingga tiga minggu," ungkap Ketua KPU Surakarta.

Ia menambahkan bahwa Indonesia dianggap menjadi salah satu negara tersukses dalam menyelenggarakan Pemilu.

"Indonesia berada di tiga besar dalam hal partisipasi Pemilu."

"Adapun beberapa negara yang datang ke KPU RI untuk belajar menyelenggarakan Pemilu dengan baik, setelah pasca pilkada 2020 ada sekitar 40 negara yang dari e-voting akan berganti ke manual dalam pemilihan," kata Bambang.

Baca juga: KPU RI Pesan 1,2 Lembar Surat Suara, Logistik Pemilu Mulai Dikirim ke Daerah

Diketahui, Indonesia memang masih menggunakan cara manual karena tingkat validitas, akurasi untuk hasil tepat dan hal ini menjadi perhatian negara Eropa barat maupun timur.

Untuk masalah kampanye, Bambang mengatakan KPU tidak dapat berjalan sendiri dan harus dilakukan semuanya, termasuk Gen Z.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini