News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sosok Mahfud MD Bisa Raih Suara Pemilih Rasional

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga cawapres Pilpres 2024 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diyakini akan terus meningkat. Sosok Mahfud yang dikenal punya rekam jejak baik dan berpengalaman, bisa menjadi senjata untuk meraih suara pemilih rasional.

"Pak Mahfud mampu mendongkrak suara kalau pemilihnya adalah pemilih rasional mengedepankan rasionalitas, pemilih yang mengedepankan adu gagasan. Bukan pemilih yang sudah dimanipulasi. Pemilih kita sudah cerdas," kata pengamat politik Emrus Sihombing saat berbincang dengan Tribun, Jumat(24/11/2023).

Menurut Emrus, pemilihan Mahfud sebagai cawapres mengedepankan nilai-nilai luhur dalam berpolitik. Emrus mengatakan tujuan berpolitik adalah menyampaikan gagasan dengan tetap menjunjung etika moral. "Keputusan ini (penunjukkan Mahfud sebagai cawapres) suatu keputusan yang tepat atas dasar integritas, profesionalitas, dan kapabilitas. Dan saya yakin bangsa ini akan jernih memilih," ujar Emrus. 

Emrus menilai, pengalaman Mahfud akan sangat terlihat saat debat capres-cawapres nanti. Menurut dia, masyarakat pasti masih ingat bagaimana Mahfud berdebat dengan anggota DPR soal dugaan korupsi di salah satu kementerian. 

"Jadi sekali lagi Mahfud MD bisa dongkrak suara. Kalau dihitung survei, masih ada swing voters dan undecided voters. Mereka cenderung pemilih rasional. Mereka tidak memutuskan untuk memilih sekarang tapi mereka sudah punya pilihan," kata Emrus.

Emrus mengatakan, sangat mungkin pasangan Ganjar-Mahfud bisa memenangkan Pilpres 2024 hanya dengan satu putaran. Namun, kalau pun harus melaju ke putaran kedua, suara pasangan yang kalah pada putaran pertama kemungkinan besar beralih ke Ganjar-Mahfud.

"Yang manapun yang kalah, saya yakin akan memberikan suara dan dukungan kepada Ganjar-Mahfud di putaran kedua, atas alasan kedekatan politik dan psikologis politik," ujar Emrus.

Gibran Effect

Bicara soal sosok calon wakil presiden(cawapres) sebagai hal krusial untuk mendongkrak suara. Salah satu yang menjadi sorotan adalah sosok Gibran Rakabuming Raka.

Pakar politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul menyebut 'Gibran Effect' justru akan menggerus perolehan suara PDI Perjuangan(PDIP) sebagai partai pengusung duet Ganjar-Mahfud MD. Menurut Khoirul, hal tersebut lantaran suara PDIP terpecah, yakni mendukung Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres.

"Jika (Pilpres) 2019 lalu PDIP bisa menguasai 28 dari 35 kabupaten/kota di Jateng, maka kemungkinan dominasi suara PDIP di 2024 bisa berkurang," kata Khoirul.

Sebab, dia menyebut jaringan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama partai pengusung Prabowo-Gibran akan merangsek dan melakukan penetrasi lebih dalam ke kantong-kantong suara PDIP. Bahkan jika Gibran masuk ke Golkar, maka Golkar Jateng akan efektif menggerus suara PDIP di kandang banteng," ujar Khoirul.

Baca juga: Jalan Terjal Sekjen PDIP Dekati AMIN, Dibalas Sindiran NasDem hingga Komentar Anies dan Ganjar

Khoirul menilai agresifitas mesin-mesin politik Prabowo-Gibran akan berdampak pada basis dukungan suara pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Jateng. Terlebih, kata dia, mesin politik PDIP Jateng di bawah kepemimpinan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Di mana, pada awal-awal menjelang putusan terkait capres PDIP, Pacul bersebrangan dengan Ganjar. Apalagi Pacul hanya setengah hati mendukung Ganjar. "Fenomena itu bisa terjadi jika dinamika politik internal PDIP belum selesai," ungkapnya. 

Tugas Berat

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan PKB punya tugas berat untuk merebut suara pemilih di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Saat Ini Cak Imin dipinang Anies Baswedan menjadi bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Pilpres 2024.

Tugas berat Cak Imin adalah mengonversi suara pemilih PKB sebesar 9,6 persen di Pileg 2019, menjadi suaranya pada Pilpres 2024.

Pasalnya kata Adi, sampai saat ini pemilih PKB di Pileg 2019 tidak otomatis memilih Muhaimin Iskandar.

"Karena sampai saat ini pemilih PKB ternyata tidak otomatis memilih Muhaimin Iskandar," kata Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini