TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barisan Jarwo (Ganjar Pranowo) Sumatera Utara menggelar nonton bareng film Budi Pekerti di bioskop di Medan pada Jumat (24/11/2023).
Para penontonnya bukan cuma datang dari Medan, tapi juga dari luar kota Medan.
Ketua Barisan Jarwo, Alpon Sirait mengatakan banyak anak muda yang penasaran dengan film tersebut, apalagi film ini punya sarat pesan moral.
Baca juga: Sadarkan Krisis Budi Pekerti, Jarwo Mania Ajak Ratusan Milenial dan Gen Z Nobar di Depok
"Film milenial bertemakan merosotnya budi pekerti, peminatnya membludak. Anak-anak muda penasaran dengan film berjudul Budi Pekerti sarat pesan moral ini," kata Alpon dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Menurutnya, film ini, menarik ditonton tidak hanya sebagai hiburan, namun pendidikan moral budi pekerti.
"Belakangan, film ini memang jadi trending topic, karena ada peristiwa kegaduhan pelanggaran etik berat di lembaga hukum tertinggi di tanah air, Mahkamah Konstitusi terkait syarat cawapres," kata dia, yang juga Caleg DPRD Kabupaten Batubara dari Perindo ini.
Sementara itu, Romel Hutabalian, fungsionaris DPP Jarwo Center Indonesia menerangkan pengaruh budaya medsos mirip dengan cerita film Budi Pekerti.
"Apa yang terjadi di Jakarta, termasuk MK gaduh soal Pilpres, masyarakat di Sumut yang terpelosok pun ikut merasakan. Karena pegang ponsel yang sama," tutur Romel.
Menurut Romel, karena kekecewaan masyarakat itulah, sehingga dukungan diarahkan ke calon pemimpin yang dianggap bisa menjadi memberi keteladanan budi pekerti.
"Sebagai partai pemenang di Sumut, tidak berlebihan masyarakat pendukung PDIP sangat kecewa dengan kejadian MK, yang terbukti melanggar budi pekerti," kata Romel.
Relawan Barisan Jarwo, kata Romel, meminta tim sukses Ganjar-Mahfud di Sumut dari koalisi PDIP, PPP, Hanura, Perindo agar tidak menyia-nyiakan aspirasi masyarakat wilayah Sumut.
Baca juga: Film Budi Pekerti Masuk 17 Nominasi FFI 2023, Wregas: Terima Kasih Atas Apresiasi Rakyat Indonesia
"Walaupun kemenangan Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan di depan mata. Jangan sampai lengah, karena tantangan Pemilu 2024 ini jauh lebih berat dibanding Pemilu 2009. Kekalahan PDIP 2009 baik Pilpres maupun Pileg jangan sampai terulang," kata Romel.
Ketua Umum Jarwo Center Indonesia, Budi Mulyawan alias Cepi berharap kalangan milenial dan generasi Z dapat terus menerima sosialisasi soal moral budi pekerti hingga menjelang Pilpres 2024.
"Kami berharap supaya milenial dan Gen Z jangan sampai tidak mengenal budi pekerti dalam memilih pemimpin di Pemilu nanti. Selain itu, juga menyadarkan semua pihak bahwa hanya dengan moral budi pekerti, Pemilu Jurdil yang jadi amanat konstitusi tidak dikhianati," kata Budi.