Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama, sekitar 65 persen dari guru ngaji berpendapatan jauh di bawah upah minimum regional (UMR).
Pemerintah Jawa Tengah juga telah memiliki program insentif untuk para guru ngaji dan pengajar agama lain. Pada masa pemerintahan Ganjar Pranowo, pemerintah Jateng menghibahkan Rp1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik agama lainnya.
Selain untuk insentif, dana itu juga untuk membayar iuran BPJS mereka.
Baca juga: Cak Imin Janji Beri Gaji ke Guru Ngaji karena Profesi Mulia: Insyaallah jika AMIN Berkuasa Ada Jalan
Cak Imin Juga Ingin Sejahterakan Guru Ngaji
Mirip dengan Mahfud MD, cawapres nomor urut 1, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga ingin menyejahterakan guru ngaji
Cak Imin berjanji akan memberikan gaji kepada guru ngaji apabila nantinya menang Pilpres 2024.
Menurut Cak Imin, guru ngaji merupakan profesi yang mulia karena sangat diperlukan untuk ikut membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan bangsa dan negara.
Hanya saja, faktanya belum semua pendidik bisa mendapatkan peluang yang sama.
Maka dari itu, Cak Imin berjanji akan memperhatikan dan memberikan gaji kepada para guru ngaji jika dia dan Anies Baswedan menang dalam pilpres tahun depan.
"Guru sekolah masih ada gajinya, guru ngaji tidak ada. Insyaallah nanti kalau AMIN berkuasa ada jalannya," ucap Cak Imin dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Baca juga: BREAKING NEWS: Guru Ngaji Jokowi, Gus Karim Sakit, Dirawat di RS DKT Solo
Cak Imin menyatakan konstitusi negara mewajibkan penyelenggara negara mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk sektor pendidikan.
Oleh karena itu, penyelenggara negara diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sekolah, siswa, dan guru.
"Ketika terjadi bom Hiroshima dan Nagasaki, yang paling pertama dihitung oleh pemerintah Jepang adalah berapa jumah guru yang tersisa."
"Hal itu menegaskan pentingnya peran guru dalam proses pembangunan bangsa," kata dia.
(Tribunnews.com/Willy Widianto/Rifqah)