TRIBUNNEWS.COM - Seniman Butet Kartaredjasa dikabarkan mendapat intimidasi terkait izin pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Kabar ini disampaikan budayawan Goenawan Mohamad di akun X miliknya pada Selasa (5/12/2023).
Aparat kepolisian disebut mendatangi Butet Kartaredjasa saat hendak menggelar pentas teater pada 1 Desember 2023.
Aparat kepolisian juga disebut meminta Butet Kartaredjasa menandatangani surat pernyataan untuk tidak berbicara politik dalam pentas teater tersebut.
Dugaan intimidasi yang diterima Butet Kartaredjasa ini mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut pihak yang menanggapi isu Butet Kartaredjasa diintimidasi:
Baca juga: Butet Kartaredjasa Dikabarkan Diitimidasi Polisi di TIM, Penyelenggara Pentas Teater Angkat Bicara
1. Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menanggapi dugaan intimidasi terhadap Butet Kertaredjasa.
Mahfud MD mengaku saat itu dia ikut menyaksikan pementasan teater dari Butet Kertaredjasa.
Namun, Mahfud MD tak mengetahui adanya dugaan intimidasi tersebut.
"Saya ndak tahu apa ada intimidasi. Tetapi, saya sudah sejak Butet pentas, saya nonton terus," ujarnya di iNews Tower, Jakarta, Selasa.
Mahfud MD lalu mengatakan jika memang ada intimidasi, maka seharusnya tidak boleh dilakukan.
"Saya tidak tahu ada intimidasi apa ndak. Artinya tidak boleh, seni ya seni," tambahnya.
2. Pihak Penyelenggara
Penyelenggara pentas teater, Kayan Production, membantah adanya intimidasi dari aparat kepolisian terhadap Butet Kartaredjasa.
Perwakilan Kayan Production, Indah, mengungkapkan saat itu dia yang melakukan pengurusan perizinan kegiatan tersebut.