Kewajiban anggota kepolisian itu telah ditegaskan secara jelas dalam UU Nomor 2 tahun 2022 tentang Polri dan Peraturan Perpol No 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Kepolisian.
"Karena itu tindakan intimidasi anggota kepolisian kepada para Seniman di Taman Ismail Marzuki jelas merupakan pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan tanpa evaluasi dan koreksi dari pimpinan," papar Dimas.
Teater Musuh Bebuyutan
Butet melakukan pementasan teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Dikutip dari TribunJakarta.com, teater itu diperankan oleh Butet Kartaredjasa, Inayah Wahid, Cak Lontong, Happy Salma, Akbar, Marwoto, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Wisben, dan Joned.
Adapun sutradara dan penulis skenario ialah Agus Noor.
Pementasan yang berdurasi 150 menit itu menceritakan mengenai kontestasi pemilihan lurah di sebuah desa yang diwarnai sejumlah intrik.
Salah satu calon kandidat diperankan oleh Marwoto.
Ia digambarkan sebagai sosok yang memiliki brewok, sepintas mirip dengan eks Ketua MK, Anwar Usman.
Dalam upayanya menjadi lurah, Marwoto kerap berbuat curang.
Di antaranya, ia melarang lawan politiknya memasang baliho.
Baca juga: Pantun Butet Kartaredjasa Tendensius, Wasekjen Gerindra Kawendra: Ya Sudah Kita Kasih Senyuman
Ia juga mendapat dukungan dari hansip desa yang merangkap menjadi timsesnya.
Butet Kartaredjasa yang menjadi lurah juga condong berada di kubu Marwoto.
Hal itu membuat Susilo selaku calon penantang Marwoto merasa dirugikan.
Penampilan Susilo yang beruban dan kerap mengenakan pakaian olahraga ini selalu mengedepankan adu gagasan ketika dicurangi Marwoto.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Butet Kartaredjasa Mengaku Teaternya Diusik Polisi, Diperankan Putri Gus Dur dan Ditonton Mahfud MD
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku/Abdi Ryanda Shakti/Chaerul Umam) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Berita lain terkait Pilpres 2024