News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Ketua Dewan Pakar TPN, Sandiaga Uno Tolak Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris, Ini Alasannya

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sandiaga Salahuddin Uno yang juga menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) usai rapat terbatas membahas soal kebijakan bebas visa kunjungan ke Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis, (7/12/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, pihaknya tak setuju dengan usulan debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menggunakan Bahasa Inggris.

Seperti diketahui, usulan debat capres dan cawapres 2024 menggunakan bahasa inggris dilontarkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

"Jadi saya menyampaikan sebagai tim pakar tidak setuju debat menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia," ujar Sandiaga usai menghadiri acara Forum Sekretaris Kementerian TNI, Polri di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Minggu (10/12/2023).

Menurut Sandiaga Uno, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang bisa mempersatukan penduduk tanah air, terlebih dalam menyampaikan gagasan dari para pasangan calon (paslon) capres dan cawapres 2024.

"Karena ini bahasa persatuan kita, bahasa yang paling bisa kita gunakan untuk menjelaskan program-program yang dekat dengan masyarakat," jelas dia.

"Program harga murah, kerja mudah, dan hidup berkah ini kita menyampaikan dalam bahasa yang dimengerti oleh populasi dan penduduk kita dan calon pemilih kita, yaitu bahasa Indonesia," sambungnya.

Selain itu Sandiaga menyatakan, debat capres dan cawapres ini adalah ajang untuk memberikan wawasan kepada paslon dalam menjelaskan program-programnya kepada publik.

Terlebih 20 persen penduduk Indonesia diklaim belum bisa menjatuhkan pilihan dalam pesta demokrasi pemilihan umum 2024.

"Publik ini ada sekitar 20 persen yang belum menjatuhkan pilihan oleh karena itu harus menggunakan bahasa Indonesia. Karena itulah bahasa yang paling mempersatukan bahasa yang paling bisa menyampaikan gagasan dari para pasangan calon," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade mengusulkan debat capres-cawapres 2024 menggunakan Bahasa Inggris.

Baca juga: Kontroversi Usulan TKN Prabowo-Gibran Terkait Debat, Pakai Bahasa Inggris hingga Tanpa Sanggahan

Andre mengatakan, hal tersebut agar calon yang terpilih memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional. Dia menjelaskan, Prabowo-Gibran tidak takut menghadapi debat capres cawapres, apapun keputusan KPU. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini