"Sekarang 42,6 persen memilih Prabowo dan 21,5 persen memilih Ganjar. Sementara itu, mereka yang merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi cenderung masih sama dengan sebelumnya, lebih banyak yang memilih Anies dan Prabowo," tulis Litbang Kompas.
Popularitas Gibran
Peran Gibran juga menjadi faktor lainnya sehingga elektabilitas Prabowo ikut terkerek dan melesat jauh.
Apalagi, saat Prabowo memutuskan menggandeng Gibran sebagai cawapres usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapes diketok pada 16 Oktober 2023 lalu.
Padahal, pada Agustus 2023, nama Gibran tidak masuk top of mind sebagai cawapres.
"Pada Agustus 2023, nama Gibran nyaris tidak masuk ke dalam nominasi publik untuk menjadi calon wakil presiden, hanya 0,1 persen yang menyebutkan namanya," tulis Litbang Kompas.
Pasca putusan MK, popularitas Gibran melesat delapan kali lipat sejak Agustus 2023.
Baca juga: Efek Jokowi di Balik Naiknya Elektabilitas Prabowo-Gibran, Survei Terbaru Litbang Kompas dan Lainnya
Bahkan, popularitas putra sulung Jokowi itu melebihi dua cawapres lainnya yaitu Cak Imin dan Mahfud MD.
"Sekarang dengan tingkat pengenalan masyarakat yang mencapai 85,1 persen, popularitas Wali Kota Surakarta sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo itu lebih tinggi daripada Mahfud MD yang 72,2 persen dan Muhaimin yang 55,3 persen," tulis Litbang Kompas.
Tak hanya dari segi popularitas, elektabilitas Gibran juga meroket dan mengungguli dua cawapres lainnya.
"Sejajar dengan tingkat pengenalan, elektabilitas Gibran sebagai cawapres juga jauh di atas dua calon lain. Elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen, Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin 12,7 persen," tulis Litbang Kompas.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024