News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

KontraS: Prabowo Gagal Menangkap Akar Penyebab Konflik dan Kekerasan di Papua

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto saat menyampaikan visi-misi nya dalam debat capres di KPU, Jakarta Selasa (12/12/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilai tidak memberi jawaban dalam debat capres soal problematika kemanusiaan yang terus berlangsung di Papua.

Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melihat Prabowo justru menyatakan permasalahan di Papua adalah soal separatisme, campur tangan asing, dan pihak-pihak yang selalu ingin Indonesia disintegrasi.

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya menganggap pandangan Prabowo keliru. Ia juga dinilai gagal menangkap akar yang jadi penyebab konflik dan kekerasan di Papua.

"Prabowo justru menormalisasi pendekatan militerisasi lewat pengerahan aparat keamanan dan stigmatisasi dengan menyebut kelompok pro-kemerdekaan sebagai separatis-teroris," kata Dimas dalam keterangannya, Rabu (13/12/2023).

Padahal, lanjutnya, selama bertahun-tahun langkah itu tidak berhasil dalam menuntaskan persoalan di Papua. Terbukti dalam setahun terakhir, setidaknya terjadi 46 peristiwa kekerasan terhadap warga sipil di Tanah Papua yang menyebabkan 66 orang terluka dan 41 orang tewas.

Selain itu, lewat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang merupakan institusi riset resmi nasional telah merumuskan terdapat empat akar masalah di Papua, yakni:

Marjinalisasi dan efek diskriminatif terhadap orang asli Papua sejak 1970, kegagalan pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat, adanya kontradiksi sejarah dan konstruksi identitas politik antara Papua dan Jakarta dan pertanggungjawaban atas kekerasan Negara di masa lalu terhadap warga Negara Indonesia di Papua.

Sementara itu dalam debat, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menawarkan jalan duduk bersama dan dialog soal roots masalahnya. 

Sedangkan capres nomor urut satu, Anies Baswedan mengungkap persoalan ketidakadilan di Papua, mencegah berulangnya kekerasan dan menyelesaikan lewat dialog co-partisipatif.

Baca juga: Cek Fakta: Prabowo Sebut Kelompok Teroris di Papua Serang Penduduk Bumi Cenderawasih

"Kami menilai bahwa komitmen kedua capres ini positif, tetapi belum sepenuhnya komprehensif, sebab waktunya sangat terbatas dalam menanggapi yakni hanya satu menit," pungkas Dimas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini