TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asisten Pelatih Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) di Pilpres 2024, Tamsil Linrung, menyebut Capres Anies Baswedan unggul dalam Debat Capres, Selasa (12/12/2023) malam.
Menurutnya, saat semua capres disandingkan terlihat Anies lebih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
“Semalam saya kira masyarakat bisa melihat secara terang benderang (kemampuan capres, Red) dalam perdebatan itu. Silakan masyarakat memberikan penilaian,” kata Tamsil, Rabu (13/12/2023).
Namun berdasar survei yang dilakukan sejumlah media massa, pada saat berlangsungnya debat, kata Tamsil, pasangan Amin unggul.
Hasilnya survei di media yang hasilnya menyebut Amin sebagai pemenang sebesar 54 persen.
Namun ada juga yang hampir 50 persen.
“Yang pasti Anies posisinya teratas,” ungkapnya.
Dalam Debat Capres edisi perdana, menurut Tamsil, Anies paling menguasai materi.
Dari sisi waktu, menurutnya, Anies sangat efektif.
“Anies mampu menjelasan materi secara komprehensif, dan juga mampu memberikan pertanyaan dengan sangat baik,” papar Tamsil.
Dalam menyampaikan pendapat maupun bersikap di panggung Debat Capres, menurut Tamsil, Anies menyampaikannya pendapatnya dengan sangat berakhlak.
Bahasa yang digunakan Anies santun dan baik, tidak menuding, memberi kesempatan kepada lawan debat untuk memberikan kesempatan yang ditanya untuk memberi jawaban yang objektif.
“Semakin banyak Anies disandingkan dengan capres lain, semakin baik masyarakat untuk membandingkannya. Silakan masyarakat memberikan pandangannya sendiri,” kata Tamsil.
Setelah Anies, Prabowo dan Ganjar disandingkan, menurut Tamsil, bisa disimpulkan siapa calon yang bisa diandalkan untuk memimpin Indonesia ke depan.
“Dan masih ada empat debat lagi. Mudah-mudahan KPU (Komisi Pemilihan Umum) bisa menyajikan debat dengan format seperti kemarin,” kata calon anggota DPD RI dari Dapil Sulawesi Selatan ini.
Ditambahkan Tamsil, apa yang disampaikan Anies dalam Debat Capres 2024 juga akan menjadi bagian dari janji politik. “Janji politik Anies untuk selalu mewujudkan negara hokum bukan negara kekuasaan.
Baca juga: Anies Sebut Fenomena Ordal Merusak Tatanan Demokrasi di Indonesia
Anies juga selama menjadi gubernur DKI Jakarta membangun komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat. Kritik orang tentang intoleransi ternyata dijawab dengan menunjukkan bahwa pembangunan rumah ibadah semua agama di DKI Jakarta, semuanya disejutui Anies dengan mudah,” paparnya.