Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sekaligus pengajar Hukum Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengurangi jumlah tim sukses yang hadir dalam debat capres-cawapres 2024. Hal ini agar debat berjalan fokus dan tidak terganggu sorakan di lokasi debat.
"KPU sebaiknya tidak mengundang terlalu banyak pendukung paslon. Mestinya debat mampu menjaga konsentrasi para calon dan tidak membiarkan ada provokasi yang bisa mengganggu kondusifitas debat," kata Titi saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).
Lebih lanjut Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ini mengusulkan, tim pendukung masing-masing pasangan capres-cawapres dibatasi maksimal 10 orang.
Ia juga menyarankan tempat debat capres-cawapres digelar di di dalam ruangan atau indoor untuk menghindari potensi kelelahan akibat suhu panas.
"Sebaikya pendukung calon yang hadir tidak lebih dari 10 orang yang merupakan tim inti calon. Selain itu, akan lebih baik jika debat dilakukan di dalam ruang untuk menghindari kelelahan akibat cuaca yang terlalu panas ataupun kebisingan yang mungkin bisa muncul," tuturnya.
Sebelumnya, dalam debat perdana capres pada Selasa (12/12/2023), pihak KPU selaku penyelenggara pemilu mengundang sebanyak 75 orang tim sukses untuk masing-masing tim pasangan capres-cawapres di lokasi debar. Jumlah itu masih di luar dari para panelis, tamu undangan KPU, dan kru penyelenggara acara debat.
Selain itu, lokasi debat dilangsungkan di halaman Kantor KPU RI, Jakarta yang disulap sedemikian rupa dengan panggung debat yang mengusung konsep town hall meeting. Ruang debat itu pun tidak sepenunya tertutup, sebab jalur masuk di sisi barat dan timur dibuat terbuka dan tak diberi pintu.