Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Dalam berbagai kesempatan di acara kenegaraan atau menerima tamu dari negara lain, Presiden Jokowi kerap mengenakan kemeja formal berupa jas dengan dasi warna merah.
Yang paling tampak yakni saat Presiden Jokowi hendak bertolak ke Jepang untuk acara kunjungan kenegaraan dan pesawatnya bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Sabtu (15/12/2023) kemarin.
Dalam semiotika, dasi kuning di kancah politik Tanah Air punya berbagai makna.
Hal itu bukan tanpa sebab.
Hal itu lantaran pengenaan dasi kuning dilakukan Jokowi bersamaan renggangnya hubungannya dengan partai asalnya, PDIP dan terjadi saat masa Pilpres 2024.
Diketahui, pada Pilpres 2024, PDIP dan koalisi mengusung calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara Jokowi disebut lebih condong mendukung capres Prabowo Subianto yang menggandeng putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Dan 2024 merupakan tahun terakhir bagi Jokowi menjabat sebagai presiden setelah dua periode (2014-2019 dan 2019-2024) memimpin Indonesia.
Lalu, seperti apa reaksi elit Partai Golkar, PDIP hingga pengakuan Jokowi sendiri soal penggunaan dasi kuning tersebut? Berikut rangkuman Tribunnews.com:
Pengakuan Jokowi: Nyaman
Sebelum bertolak ke Jepang melalui Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Sabtu (15/12/2023), Presiden Jokowi sempat menjawab pertanyaan wartawan perihal dirinya mengenakan dasi kuning.
"Masa nggak tahu," jawab Jokowi dengan candaan.
Baca juga: PDIP Bertekad Gerus Suara di Kandang Demokrat, Hasto: Kita Taklukkan Samudera Biru
Menteri Sekteriat Negara (Mensesneg) Pratikno yang ikut mengantarkan Jokowi, menceritakan bahwa tak ada maksud apapun dengan dasi warna kuning yang dikenakan Presiden Jokowi.
Menurut Pratikno, Jokowi bercerita bahwa sempat kesulitan mencari dasi. Sehingga Jokowi mengenakan dasi yang tersedia.
"Tadi beliau cerita kesulitan cari dasi, jadi yang ada dipakai," kata Pratikno.
Makna dasi kuning tetap jadi perbincangan di Tanah Air saat Jokowi berada di Jepang.
Begitu kembali ke Tanah Air dan melakukan peresmian jembatan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023), wartawan kembali menanyakan perihal dasi kuning tersebut.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya nyaman memakai dasi kuning saat ditanya atas adanya anggapan dirinya nyaman memakai dasi kuning.
"Nyaman, he-he-he...," kata Jokowi diikuti tawanya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, yang berada di samping Jokowi, ikut tertawa. Diketahui, Bahlil hadir dalam peresmian jembatan Otista ini sebagai Menteri PUPR ad interim.
Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, penggunaan dasi kuning itu menegaskan Jokowi nyaman dengan partainya.
Dan Partai Golkar terbuka kepada siapapun, termasuk Jokowi.
"Ya kalau dari berangkat pakai dasi kuning, pulang, nyaman, nah tentu kita terbuka dengan Pak Jokowi untuk ikut," kata Airlangga kepada awak media saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/12/2023).
Bahkan kata dia, Golkar dengan Jokowi memang sudah lama menjalin kedekatan dalam segi politik.
Di mana, Golkar merupakan partai pendukung Jokowi saat Pilpres 2019 dan sudah masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi sejak 2014 atau di periode pertama.
"Jadi partai Golkar pun sudah konkrit memberi dukungan total kepada pak presiden Jokowi sampai 2024," beber dia.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Zulhas soal Ucapan Amin dalam Salat, Wapres: Jangan seperti Kanak-kanaklah
Hanya saja saat disinggung soal adanya sinyal gabung Jokowi ke Golkar, Airlangga enggan berbicara lebih jauh.
Dirinya hanya menegaskan, Jokowi merupakan bapak bangsa yang dimiliki seluruh elemen masyarakat dan organisasi di Indonesia, termasuk Golkar.
Oleh karenanya, menurut Airlangga, tidak salah jika Jokowi juga merupakan bagian dari Golkar.
"Beliau ini kan milik semua. Jadi, salah satu pemiliknya Partai Golkar. Jadi kalau kita katakan beliau milik bangsa, tetapi Golkar sebagai anak bangsa, merasa memiliki bapaknya itu, tidak ada yang salah. Apalagi beliau mengatakan beliau nyaman," tukas Airlangga.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Dyah Roro Esti mengatakan warna kuning melambangkan masa depan yang cerah dan kekaryaan yang memiliki arti karya Siaga Gatra Praja yaitu kreatif dan dinamis mengikuti zaman.
“Kalau di Golkar warna kuning itu melambangkan kejayaan, masa depan yang cerah dan karya kekaryaan,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menilai penggunaan dasi berwarna kuning oleh Presiden Jokowi bukan tanpa sebab.
Ia percaya jika warna kuning merujuk pada warna partai yang selama ini telah mendukung dan juga merupakan partai yang paling dekat dengan Jokowi.
Ia juga merasa jika dasi kuning yang dikenakan Jokowi adalah suatu bentuk kepercayaan terhadap Golkar.
“Golkar kan identik dengan warna kuning, saya rasa yang dimaksudkan oleh Pak Jokowi itu Golkar, sebagai bentuk kepercayaan Pak Jokowi terhadap partai Golkar yang selama ini telah mendukung pemerintahan beliau,” jelas Roro.
PDIP
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, turut angkat bicara soal Presiden Jokowi yang kini nyaman mengenakan dasi kuning dan dikaitkan dengan Partai Golkar.
"Itu kan Pak Jokowi. Nyaman kan urusan hati," kata Hasto saat ditemui seusai peresmian Kantor DPC PDIP Pacitan, Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).
Jokowi memang sempat mengenakan dasi kuning saat bertolak kunjungan kerja ke Jepang beberapa waktu lalu.
Hal tersebut menarik perhatian lantaran biasanya Jokowi mengenakan dasi berwarna merah.