TRIBUNNEWS.COM - Profil Mayapada Group dan Agung Sedayu yang disebut Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres malam ini, Jumat (22/12/2023) di JCC Senayan, Jakarta.
Diketahui, Gibran menjawab pernyataan Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD terkait investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinilainya masih sedikit.
Padahal Gibran sempat menyinggung investor yang sudah masuk untuk pembangunan IKN.
Bahkan, Gibran menyebut nama dua investor, yakni Mayapada dan Agung Sedayu.
"Menanggapi Prof Mahfud, mungkin setelah pulang debat mungkin bisa di Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu dan mungkin nanti akan tambah lagi."
"Mungkin setelah Pilpres karena mereka pasti akan wait and see, melihat stabilitas politik di Indonesia, " kata Gibran dalam Debat Cawapres.
Baca juga: Hasto: Debat Cawapres Perdana Mahfud, Ganjar Banget!
Tentang Mayadapa Group Investasi di IKN
Dikutip dari situs resminya, Mayapada Group didirikan lebih oleh Dato Sri Dr. Tahir di Indonesia pada tahun 1986.
Bisnis Mayapada Group berawal dari Bank Mayapada serta mitra lokal Duty Free Shopper (DFS) Indonesia, anak perusahaan multinasional LVMH (Moet Hennesy Loius Vutton) yang bergerak di bidang penyediaan konsumen barang mewah pada akhir era 1980-an.
Hingga Mayapada Group telah melebarkan bisnisnya di sejumlah industri lain.
Mulai dari Jasa Keuangan, Kesehatan, Hotel & Real Estate, Ritel Khusus, Media, serta Pertambangan & Energi.
Kini, Mayapada masuk dalam jajaran investor pembangunan IKN.
Dikutip dari situs resmi IKN, ikn.go.id, Mayapada Group siap berinvestasi sebanyak Rp 500 miliar.
Bahkan, pihaknya sudah meninjau Lokasi Pembangunan IKN.
Saat itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) diwakili Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi mendampingi Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir beserta rombongan meninjau langsung rencana lokasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Mayapada di IKN.