Investor Masuk ke IKN
Dikutip dari situs Indonesia.go.id, pemerintah menggenjot pembangunan tahap I yang mencakup kawasan inti IKN menggunakan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebagai informasi Kawasan inti yakni kompleks Istana Kepresidenan beserta gedung-gedung kementerian.
Untuk biaya yang dibutuhkan membangun kawasan inti IKN setara dengan 20 persen dari total anggaran yang diperlukan untuk membangun ibu kota baru.
Artinya, kebutuhan anggaran pembangunan tahap I sebesar Rp466,9 triliun sebagaimana perkiraan Bappenas, maka 20 persen dari total yakni sebesar Rp93 triliun.
Sisanya, sebanyak 80 persen dana pembangunan IKN diharapkan bersumber dari investasi langsung oleh investor.
Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, Presiden Jokowi pun optimistis menegaskan, tidak ada masalah terkait anggaran.
"Khusus untuk istana, kementerian, untuk infrastruktur dasar tidak ada masalah," ucap Jokowi,
Keyakinan itu, semakin kuat setelah di pagi harinya Kepala Negara menerima 10 taipan yang tergabung ke dalam konsorsium Nusantara.
Disebutkan, mereka siap membenamkan dana Rp20 triliun di IKN.
Sepuluh investor itu, antara lain;
- Agung Sedayu Group
- Salim Group
- Sinarmas
- Pulauintan
- Adaro Group
- Barito Pacific
- Mulia Group
- Astra Group
- Kawan Lama Group
- Alfamart group
Sebagian artikel telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Aguan, Konglomerat yang Disanjung Jokowi karena Investasi Rp 20 Triliun di IKN
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun Medan)