TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden, Anies Baswedan berencana menerapkan contract farming atau pertanian kontrak untuk mengendalikan harga pangan jika dirinya terpilih sebagai presiden.
Dalam lawatannya ke Brebes, Jawa Tengah, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menjelaskan syarat-syarat para petani yang ingin berpartisipasi dalam program contract farming tersebut.
"Jadi petani mengisi data dirinya, kemudian disiapkan stiker sebagai penanda di tempat dia tinggal. Kemudian mereka nanti akan kita siapkan dokumen kontraknya," kata Anies pada wartawan, Sabtu (23/12).
Baca juga: Temui Petani Bawang di Brebes, Anies Bagikan Kupon Jaminan Pembelian Hasil Panen
Lebih lanjut Anies menjelaskan pada prinsipnya para petani tersebut akan didorong untuk terlibat dalam koperasi agar kebutuhan-kebutuhan petani itu dapat dipenuhi.
"Contract Farming ini untuk komoditas-komoditas pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat yang sering kali harganya tidak stabil. Padahal kita tau produksinya itu relatif konsisten kecuali ada gangguan cuaca," jelas Anies.
"Konsumsinya juga relatif stabil. Tapi tata niaganya justru tidak dikontrol dengan baik dan dengan adanya jaminan pemilihan panen ini, maka kita berharap akan ada stabilitas dan ini untuk komoditas lain seperti beras dan cabe," tutup Anies.(**Fina**)
Baca juga: Temui Petani Bawang di Brebes, Anies Dicurhati Soal Harga Pupuk Mahal dan Jelaskan Contract Farming