TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo memberikan pandangannya terhadap pengungsi Rohingya yang hendak memasuki wilayah Indonesia.
Keberadaan pengungsi Rohingya tersebut menjadi sorotan setelah warga di sejumlah daerah seperti Aceh menolak menerima kehadiran mereka.
Para pengungsi Rohingya berdatangan ke Indonesia buntut konflik di negara asal mereka, Myanmar.
Dalam mengatasi gelombang pengungsi Rohingya ke Indonesia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud MD untuk menangani masalah tersebut bersama pemerintah daerah dan Badan PBB UNHCR.
Sebetulnya sudah ada ratusan orang Rohingya yang ditampung di Indonesia.
Namun belakangan sejumlah warga menolak keberadaan mereka dan tak mau lagi menerima pengungsi Rohingya yang datang.
Baca juga: Datang ke Aceh, Prabowo Soroti Maraknya Pengungsi Rohingya: Banyak Rakyat Kita Masih Hidup Susah
Alasannya karena warga Rohingya yang sebelumnya sempat ditampung di Indonesia kerap berbuat onar dan tidak tertib akan peraturan yang ada.
Lalu bagaimana sikap 3 Capres menyikapi pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia?
Anies Baswedan Sebut Harus Siapkan Tempat Seperti Pulau Galang
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan sempat mengungkapkan pandangan dan gagasannya soal permasalahan pengungsi Rohingya.
Ketika ditanya persoalan tersebut, Anies Baswedan sempat menyinggung Pulau Galang yang pernah dijadikan tempat mengungsi warga Vietnam pada saat terjadi perang saudara 1980 silam.
Baca juga: Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Pengungsi Rohingya, JRS Sebut Warga Terpecah karena Hoaks
"Pengalaman dulu Indonesia ketika memiliki pulau Galang, di tempat itulah manusia-manusia perahu dari Vietnam ditampung," kata Anies di Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) dilansir dari kompas.com.
Anies pun mengaku dirinya pernah memiliki pengalaman menampung pengungsi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ia menampung banyak pengungsi dari Afganistan sebagai peran ikut serta menjaga perdamaian dunia.
"Sebagai warga dunia, kita ambil tanggungjawab. Ketika ada orang datang ke tanah kita, maka kita melakukan aktivitas kemanusiaan, karena mereka ada sesama manusia yang kita ada tanggungjawab," ucap dia.