TRIBUNNEWS.COM - Penembakan terhadap Muara (50), seorang tokoh agama sekaligus relawan Prabowo-Gibran, menyisakan tanda tanya bagi keluarga korban.
Sebagaimana diketahui, Muara menjadi korban penembakan di Dusun Mandeman Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura.
Berdasarkan kesaksian keluarga korban, Muara dinilai tak memiliki permasalahan dengan orang lain.
Namun, relawan Prabowo-Gibran itu tiba-tiba menjadi sasaran penembakan orang tak dikenal.
Adik korban yang bernama Muhlis menyebut dalam waktu tiga bulan terakhir, kakaknya tidak pernah bercerita kalau mengalami konflik dengan siapa pun.
Apalagi konflik dengan sesama warga Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Sampang.
Baca juga: Relawan Prabowo Ditembak di Madura, Pakar Psikologi Forensik: Bentuk Tim Investigasi Gabungan
Kemudian, ia menjelaskan bahwa hubungan korban dengan masyarakat, terutama para tokoh masyarakat di desa terjalin dengan baik.
"Jadi, saat ini kami masih kebingungan dan kami sebagai keluarga memetak-metakkan sumber permasalahan tersebut," ujarnya, Selasa (26/12/2023), dikutip dari TribunMadura.co.
Pihaknya sangat berharap kepada Polda Jatim dan Polres Sampang supaya kasus penembakan itu segera terungkap.
Ia menilai insiden yang menimpa korban sangat keji, mengingat kakaknya ditembak sebanyak dua kali saat berbincang di warung bersama rekannya.
"Kami sangat berharap pelaku diamankan dan dihukum sesuai perbuatannya, agar pelaku mendapatkan efek jera," ungkapnya.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, telah buka suara perihal masalah ini.
Prabowo mengaku prihatin dengan kasus penembakan yang menimpa Muara. Namun, ia bersyukur korban sudah berada dalam kondisi stabil.
Hal itu disampaikannya selepas acara silaturahmi ulama dan tokoh masyarakat se-Aceh di Hotel Hermes, Ulee Kareng, Banda Aceh pada Selasa.