Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden(capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengusung 21 program unggulan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.
TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD yakin 21 program unggulan bisa direalisasikan. Sebab, 21 program itu dibuat berdasarakan kajian mendalam, termasuk soal pendanaan.
“Yakin bisa karena sudah dihitung dengan baik oleh pakar-pakar yang selama ini juga banyak terlibat dan membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Siti Rahmayanti Badjeber saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat(29/12/2023).
Selain jelas bisa dikerjakan dalam jangka waktu satu periode pemerintahan Ganjar-Mahfud, menurut Rahmayanti, hasil kajian juga menunjukkan 21 program unggulan Ganjar-Mahfud lebih bermanfaat dibandingkan program yang pasangan calon lain usung.
“Komparasi bahwa ini 21 program sekitar Rp500 triliun per tahun manfaatnya banyak dan menjangkau banyak orang, dibanding yang satu program Rp400 triliun per tahun dan jangkauannya terbatas,” ujar dia.
Sedangkan Jubir Muda TPN, Manik Marganamahendra mengatakan 21 program unggulan pasangan nomor urut 3 merupakan bentuk kepedulian terhadap rakyat. Dengan biaya lebih sedikit dibandingkan program pasangan calon lain, program Ganjar-Mahfud lebih menjawab kebutuhan masyarakat.
Masyarakat juga patut tahu bahwa pasangan Ganjar-Mahfud tidak melupakan pentingnya layanan kesehatan yang berkualitas.
Merujuk pada daftar 21 program unggulan, Manik percaya masalah kesehatan akan selesai dari hulu ke hilir ketika Ganjar-Mahfud memimpin.
“Sehat dan sejahtera untuk Indonesia unggul jelas visi yang kita butuhkan untuk menjaga bonus demografi. Ganjar-Mahfud mampu melanjutkan sekaligus memperbaiki program pemerintah hari ini dan menaikannya ke level yang lebih baik," tegas Manik.
Baca juga: Sudirman Said dan Ali Beda Pendapat hingga Saling Serang, Jubir: Lumrah, Tapi Fokus Menangkan AMIN
Saat debat calon wakil presiden(Cawapres) perdana di Jakarta Convention Center(JCC), Mahfud MD menyebut ada 21 program unggulan yang disiapkan. Puluhan program unggulan ini diproyeksikan untuk berjalan selama lima tahun.
Berikut daftar 21 program unggulan Ganjar-Mahfud:
1. 17 juta lapangan kerja
2. Satu desa satu fasilitas kesehatan satu tenaga kesehatan
3. Uang saku kader Posyandu
4. 10 juta hunian punya rumah semudah punya motor
5. Sekolah dapat gaji lulus pasti kerja
6. Satu keluarga miskin satu sarjana
7. Perempuan maju
8. Buruh naik kelas
9. Kuliah gratis untuk anak prajurit dan Bhayangkara
10. Mudah berusaha termasuk UMKM dan koperasi
11. Masjid sejahtera pengurus masjid terlindungi
12. Guru ngaji dan guru agama lain digaji
13. Pasokan pangan aman harga enak di kantong
14. Lansia bahagia, anak cucu gembira
15. Petani bangga bertani
16. Di laut jaya, nelayan sejahtera
17. Disabilitas mandiri berprestasi, satu desa, satu mobil
18. Akses internet super cepat gratis dan merata
19. Bansos pasti lanjut tapi harus tepat sasaran
20. Sikat KKN
21. KTP sakti
“Semuanya didasarkan pada riset, pandangan, dan simulasi para pakar multidisiplin ilmu, dan aspirasi rakyat yang didengarkan oleh Ganjar-Mahfud saat berkeliling ke berbagai daerah. Jadi tidak berangkat dari udara hampa,” ujar Jubir Muda TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cak Imin Ungkap Ada Kiai yang Diberi Uang Besar Agar Tak Dukung AMIN di Pilpres 2024
Menurut Aryo, Ganjar-Mahfud mendesain program yang lebih bersifat sebagai "kail", daripada menebar "ikan". Ide itu diyakini akan lebih mampu memotong kemiskinan daripada program makan siang gratis.
Dia mengatakan, program makan siang gratis belum teruji, butuh biaya besar, dan tidak pernah dirancang atau dilakukan di era Presiden Joko Widodo.
“Kami yakin periode pemerintahan lima tahun Ganjar-Mahfud nantinya yang efektif, anti korupsi, dan bergerak cepat dapat merealisasi semua program tersebut,” ujar Aryo.
Sekadar diketahui, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming mengusung program makan siang gratis untuk anak-anak yang memakan biaya hingga Rp 450 triliun per tahun.
Jika benar direalisasikan maka biayanya mencapai Rp 2,250 triliun selama satu periode pemerintahan atau lima tahun.
Sebagai perbandingan jumlah APBN Indonesia pada 2024 atau tahun depan ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar Rp 3.325,1 triliun.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, total APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 1.090,8 triliun. Kemudian belanja non-K/L sebesar Rp 1.376,7 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 857,6 triliun.
Dengan merealisasikan program itu maka akan terjadi realokasi besar-besaran pada APBN 2024, meskipun target penerimaan negara seperti pajak dinaikkan. (Willy Widianto)