"Apakah ini sejenis role playing. Sampai-sampai saya kok tidak yakin bahwa ucapan dan tindakan Ahmad Ali mewakili sikap dan kebijakan Partai," kata Said.
"Mungkin ini lebih pada sikap pribadi, tetapi karena personality-nya orang-orang internal partai sudah tidak tertarik lagi mengingatkan," imbuhnya.
Sudirman khawatir, bila sikap ini terus terjadi, justru memecah belah para pendukung hingga relawan yang sudah bekerja kerja di lapangan.
"Terlebih, ucapan Ahmad Ali tidak mencerminkan kepribadian dan tata nilai politik Anies-Cak Imin yang selama ini sudah dibangun," pungkas dia.
Sekjen NasDem: Dinamika Timnas AMIN Selalu Sehat
Baca juga: Kejaksaan Tangguhkan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji soal Kasus Pajak
Menanggapi konflik internal di kubu Timnas AMIN, Sekretaris Jenderal DPP NasDem, Hermawi Taslim, memberikan tanggapan.
Ia mengatakan beda pendapat antara Ahmad Ali dan Sudirman Said hanyalah bentuk saling mengingatkan untuk kebaikan.
Menurutnya, apa yang terjadi di antara Ali dan Said justru menunjukkan dinamika yang sehat di Timnas AMIN.
"Polemik yang terjadi antara Ahmad Ali dan Sudirman Said sesungguhnya merupakan dinamika yang sehat di tubuh TKN AMIN, dalam semangat saling mengingatkan," kata Taslim dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Namun, Taslim menilai seharusnya bahasa-bahasa yang digunakan Ali dan Said seharusnya lebih soft.
Alasannya, supaya publik menganggapnya bukan sebagai konflik.
Padahal, ungkap Taslim, situasi kubu Timnas AMIN baik-baik saja dan semakin kompak menjelang Pilpres 2024.
"Karena semua sudah melebur di TKN maka seyogyanya tidak membawa-bawa nama partai asal."
"Apalagi jabatan-jabatan yang disandang di partai sehingga tidak berpotensi bias," tutur dia.
Untuk itu, Taslim menegaskan dengan keterangan yang dia sampaikan begitu detail tersebut, maka pihaknya pun menganggap polemik antara Ali dan Said berakhir.