Ia juga menekankan Timnas AMIN terus fokus bergandengan tangan untuk menyukseskan pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Mari kita menyatukan semangat untuk tetap berjuang bagi kemenangan AMIN dalam semangat Pemilu yang jurdil, terhormat dan bermartabat," tukas dia.
Terpisah, Juru Bicara Timnas AMIN, Andi Sinulingga, menilai beda pendapat antara Ali dan Said adalah hal lumrah.
Baca juga: Timnas AMIN Hormati Pilihan Khofifah Indar Parawansa Merapat ke Kubu Prabowo-Gibran
Ia menuturkan, semakin besar organisasi, maka akan semakin beragam orang yang ada di dalamnya.
Karena itu, baginya beda pendapat atau gesekan kecil di tubuh Timnas AMIN adalah hal yang wajar.
Menurut Andi, apabila dalam sebuah organisasi tidak ada dinamika, maka dipastikan organisasi itu bukan organisai yang besar dan kuat.
“Makin besar sebuah organisasi pasti makin beragam orang yang ada di dalamnya, baik ragam kepentingan dan karakter pribadi-pribadi yang ada."
"Karena itu, potensi berbeda sikap, berbeda pandangan itu hal yang lumrah," urai Andi dalam keterangan pers, Jumat.
"Ukuran mudahnya, jika ada organisasi yang adem-adem saja, tidak ada dinamika, itu pasti bukan organisasi besar dan kuat yang diperhitungkan,” lanjut dia.
Sudirman Said Diminta Menahan Diri
Sementara itu, Ketua DPP NasDem, Bakhtiar Ahmad Sibarani, meminta agar Sudirman Said menahan diri dalam berkomentar.
Ia bahkan menyebut pernyataan Said soal berkomunikasi dengan pihak lawan adalah sikap pribadi.
Bagi Bakhtiar, Said terlalu bermanuver dan sikapnya tersebut tidak sesuai pandangan partai koalisi AMIN.
"Yang pertama, sikap Sudirman Said yang saat ini dikabarkan berkomunikasi dengan tim dari capres lain untuk membangun koalisi itu adalah sikap pribadi," ujar Bakhtiar dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2023).
"Sebagai partai pengusung, tentu kami saat ini, termasuk Pak Ahmad Ali sudah berjuang dengan sangat luar biasa untuk memenangkan AMIN."