TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) tetap memecat Witjaksono dari jabatannya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP karena indisipliner dari garis kebijakan partai: mendukung pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2023.
Padahal, DPP PPP sudah menetapkan garis kebijakan, DPP dan kader partai mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Penegasan pemecatan Witjaksono tersebut disampaikan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek.
Dia mengatakan, DPP PPP sudah memecat Witjaksono dari kursi Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP setelah dia mengusung bendera Pejuang PPP untuk mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
"Sudah (Sudah dicopot)," ujar Awiek saat dihubungi Senin, 1 Januari 2024.
Awiek mengatakan, DPP PPP tidak perlu memanggil Witjaksono soal pemecatan ini karena buktinya sudah jelas.
"Tidak perlu dipanggil, kan bukti-buktinya sudah jelas, ngapain dipanggil dia kan mengatasnamakan Pejuang PPP itu, ada kata PPP disitu, sementara PPP resmi mengusung Ganjar mahfud," kata Awiek.
"Ya tidak perlu dipanggil apalagi dia orang baru setahun, belum pernah bantu PPP di pemilu saja, karena baru gabung setahun yang lalu," lanjutnya.
Sebelumnya, Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang bergabung dalam Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/12/2023).
Koordinator Nasional Pejuang PPP sekaligus juga Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono menyampaikan, jika dirinya yang mengumpulkan sejumlah kader PPP di acara tersebut.
Baca juga: Terancam Diberhentikan PPP Buntut Dukung Prabowo-Gibran, Ini Respons Witjaksono
Menurutnya, deklarasi tersebut dilakukan setelah muncul aspirasi dukungan kepada paslon nomor urut 02.
"Kebetulan saya sendiri. Kita memang konsolidasi, jadi banyak aspirasi yang kita terima dari bawah. Jadi karena aspirasi banyak dari bawah, kita konsolidasi akhirnya terjadi acara ini," kata Witjaksono.
Witjaksono Tetap Dukung Prabowo-Gibran
Koordinator Nasional Pejuang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus sebagai Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono, mengajak partai untuk adil, rasional dan mendengarkan kadernya.
Hal itu dikatakan Witjaksono setelah ramai pemberitaan tentang dirinya yang telah dipecat PPP karena memilih mendukung Capres dan Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Berawal beredar pernyataan Ketua DPP PPP, Achmad Baidlowi atau Awiek tentang pemberhentian Witjaksono dari posisinya sebagai Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP.
Merespon adanya deklarasi Pejuang PPP mendukung Prabowo-Gibran, pada Kamis 28 Desember 2023, Witjaksono mengaku tidak tahu atas informasi pemberhentian dirinya.
"Saya tidak tahu, saya hanya membaca dari media. Tidak (belum pernah ada pemanggilan)." elaknya.
Menanggapi pemberitaan tentang pemberhentian dirinya, Witjaksono sangat menyayangkan keputusan DPP PPP meski dia juga menyatakan siap menerima konsekuensi.
Ia mengajak partai untuk lebih mendengarkan aspirasi kader, berpikir rasional dan berlaku adil.
"Efek kejut secara nasional dari Pejuang PPP ini membuktikan aspirasi yang kami terima selama ini adalah benar adanya, banyak pengurus PPP didaerah yang menginginkan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran."
"Banyak daerah yang menghubungi saya dan telah mempersiapkan konsolidasi didaerahnya masing-masing. Saya pikir Partai perlu lebih mendengarkan kadernya dan lebih rasional,"
"Mayoritas memilih Prabowo-Gibran dan sudah ada yang bergabung dalam TPN sejak awal, ada juga yang mendukung AMIN." papar Witjaksono.
"Namun tidak pernah ada tindakan, baru kali ada tindakan jika memang pemberhentian saya itu benar, meskipun tebang pilih. Sekali lagi ini membuktikan dukungan kepada Prabowo-Gibran dari internal kami itu banyak sekali dan Pejuang PPP adalah salurannya." ujar Witjaksono.
Dia bersikeras bahwa Pejuang PPP lahir untuk kebaikan negara dan PPP.
"Pejuang PPP lahir dari aspirasi pengurus partai, didukung oleh pengurus partai dan untuk membesarkan partai. Kanalisasi aspirasi Pejuang PPP itu penting untuk mempertahankan eksistensi partai."
"Kami tetap setia dan memilih PPP. Kami yakin elektabilitas partai dan caleg turut terangkat." pungkas Witjaksono.
Yakin Prabowo-Gibran akan Menangi Pilpres 2024
Deklarasi dukungan Pejuang PPP terhadap pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Kamis (28/12/2023), berbuntut panjang.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Juru Bicara PPP Achmad Baidowi yang akrab disapa Awiek, sebut dukungan atas nama Pejuang PPP bukan sikap resmi DPP PPP, bahkan partai secara keseluruhan.
Ia menegaskan deklarasi tersebut diinisiasi oleh oknum yang tidak sepaham dengan ketetapan partai.
Maka akan dikenakan sanksi tegas seperti pemberhentian bagi pengurus aktif yang ikut menginisiasi deklarasi tersebut.
Ia mengklaim nama-nama Calon Anggota Legislatif (Caleg) serta petinggi aktif PPP yang tersebar dalam rilis kegiatan deklarasi tersebut dicatut Witjaksono, selaku Wakil Ketua Majelis Pertimbangan sekaligus Koordinator Nasional deklarasi pejuang PPP.
"PPP tetap solid mendukung Ganjar-Mahfud menang satu putaran sesuai dengan Keputusan Rakernas. Deklarasi dukungan kepada pasangan calon lain terjadi pada 28 Desember diinisiasi oleh oknum partai yang tidak merepresentasikan PPP," katanya.
"Kepadanya akan dikenakan sanksi berat yang menginisiasi pembelotan tersebut. Adapun nama-nama lain yanag tersebar dalam rilis setelah kami konfirmasi mengatakan bahwa nama mereka dicatut untuk pelaksanaan deklarasi tersebut."
Witjaksono menyatakan, Pejuang PPP muncul atas aspirasi dari seluruh kader, mulai dari tingkat cabang hingga DPP dan dirinya mengaku sudah melakukan koordinasi.
"Pejuang PPP lahir sebagai bentuk tanggung jawab kader untuk perjuangkan partainya. Ini kanalisasi aspirasi berbagai daerah, baik tingkat cabang maupun pusat untuk dukung Prabowo-Gibran. Tidak asal catut. Pengurus resmi hadir dalam deklarasi" ujar Witjaksono.
"Nanti dilihat saja di Madura berapa persen Pak Prabowo-Gibran akan menang." lanjut Witjaksono.
Berdasarkan penelusuran kami, salah seorang Caleg PPP dari Dapil Madura Raya sekaligus cicit dari Syaikhona Kholil Bangkalan hadir dalam deklarasi Pejuang PPP R.H. Zaenal Abidin.
Caleg yang bertarung di dapil yang sama dengan Awiek ini menyatakan Madura Raya memang mayoritas memilih Prabowo-Gibran.
"Sebenernya dari dulu Madura ini banyak pendukung Pak Prabowo dan keinginan saya memang Pak Prabowo-Gibran," ungkapnya dalam deklarasi Prabowo-Gibran.
PPP Tetap Dukung Ganjar-Mahfud
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan tetap mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Capres dan Cawapres 2024 mendatang.
Penegasan ini untuk menanggapi adanya kader yang tergabung dalam Pejuang PPP membelot dengan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Kamis (28/12/2023) lalu.
Deklarasi yang bahkan dihadiri oleh Ketua TKN Rosan Roeslani ini juga dinilai berlebihan.
Hal ini mengingat Witjaksono yang memposisikan dirinya sebagai Koordinator Nasional Pejuang PPP merupakan kader PPP yang baru masuk, dan bergabung sebagai anggota partai selama enam bulan sehingga belum bisa dikatakan tokoh.
Untuk itu DPP PPP menegaskan seluruh keputusan politik yang dilakukan dan mengatasnamakan PPP harus melewati mekanisme partai.
Di luar itu maka segala sikap politik dan deklarasi bukan merupakan sikap politik DPP PPP.
Ketua DPP PPP Thobahul Aftoni menegaskan bahwa adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Pejuang PPP dinilai hanya main klaim saja.
Dia menyebut, langkah Pejuang PPP yang mendukung Capres nomor urut 2 jelas tidak merepresentasikan suara akar rumput PPP.
"Witjaksono hanya sekedar mencari peluang di PPP mengingat dia baru 7 bulan di PPP. Jadi menurut saya itu bukan pejuang tetapi hanya sekedar mencari peluang,” ujar Aftoni di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Aftoni lalu mengibaratkan hal itu sebagai butiran daun kering yang runtuh saja, yang sudah terpisah dari akarnya. Bahkan mereka dianggap pragmatis di momen Pemilu 2024 ini.
“Sama sekali tidak merepresentasikan akar rumput PPP itu terlalu jauh, dan butiran itulah yang di besar-besarkan dan mencoba dipungut oleh Tim Prabowo – Gibran,” katanya.
Secara tegas Aftoni menambahkan bahwa langkah-langkah kelompok seperti ini justru menjerumuskan dan merugikan bagi mereka sendiri.
“Ya pantas saja kalau Pak Prabowo Nyapres 3 kali kalah terus karena timnya tidak cermat memilah dukungan. Yang model dukungan semu begitu saja masih diambil,” pungkasnya.
Laporan reporter Alfian Firmansyah | Sumber: Warta Kota