Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia jika terpilih jadi Presiden di Pilpres 2024.

Ia mencontohkan salah satu subsektor dekonomi kreatif, yakni film, yang bisa menghasilkan sebuah rintisan usaha.

"Ternyata penonton film itu ketika filmnya bagus, sekali film itu diputar, itu kadang-kadang menghasilkan sebuah rintisan usaha yang sudah berjalan lama sekali. Kreatif. Itu baru film. Belum lagu. Belum desain. Yang punya Intellectual Property (IP) banyak sekali," katanya dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Ganjar mengaku telah berdiskusi dengan para anak muda yang memiliki perhatian akan pengembangan sektor ekonomi kreatif ini.

Menurutnya, ekonomi kreatif ini, ada potensi besar dari anak muda yang bisa dikembangkan.

Salah satu cara mengembangkan potensi anak muda ini adalah dengan menyediakan akses internet. Ia menegaskan keinginannya untuk menyediakan internet gratis buat mereka.

"Bagaimana sih anak-anak di ujung Indonesia, di remote area, bisa mendapatkan akses semua yang baik? Ternyata tidak bisa dia dapet akses internet yang baik. Maka saya bilang, bikin internet gratis buat mereka," ujar Ganjar.

Setelah internet gratis, Ganjar menyebut anak-anak muda ini punya pengetahuan yang bagus. Jadi, ia ingin menyediakan creative hub.

Baca juga: Kaget Jokowi Ikut Komentari Debat Capres, Anies Ingatkan Netralitas Kepala Negara

Lalu, berkaitan dengan tema debat capres kemarin, Ganjar kembali menyinggung posisi para duta besar RI di berbagai negara dunia untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.

"Maka di debat kemarin saya contohkan, dubes kita lagi-lagi sama untuk berbicara di dunia internasional, bagaimana bekerja sama saling menguntungkan untuk mengembangkan SDM itu," ujar Ganjar.

Baca juga: Tanggapi Potensi Anies-Ganjar Bersatu di Putaran Kedua Pilpres, TKN: Kami Yakin Selesai 14 Februari

"Saling latih, saling produksi, saling mengisi, kemudian kita unggul. Itulah otonom strategi dalam politik luar negeri yang saya ceritakan kemarin. Kalau itu terjadi, maka ini alternatif ekonomi ke depan," lanjutnya.