News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Harapan Pedagang ke Ganjar Bisa Turunkan Harga Sembako, Pengusaha Yakin Bakal Perkuat Ekonomi

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawancara Capres Ganjar Pranowo. Fokus Ganjar-Mahfud menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, didasari pertimbangan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak.

TRIBUNNEWS.COM, - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melakukan blusukan ke Pasar 26 Ilir Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/1/2024) setelah menyantap sarapan dengan mie celor.

Diketahui, Atikoh sebelumnya menikmati Mie Celor 26 Ilir yang lokasinya juga berada di area pasar tersebut.

Saat melakukan blusukan, Atikoh tampak menghampiri beberapa lapak. Satu di antaranya mengunjungi pedagang ikan dan ayam.

Dia di lapak pedagang ikan sempat menanyakan harga komoditas itu kemudian membeli Rp 200 ribu untuk dibagikan ke warga sekitar.

Baca juga: Didampingi Yenny Wahid, Ganjar Ziarah ke Makam Hasyim Asyari dan Gus Dur

Atikoh kemudian beranjak ke pedagang ayam. Dia juga menanyakan harga unggas untuk sekilo, lalu membeli Rp 300 ribu untuk dibagikan lagi ke warga.

Atikoh di pasar juga terekam membeli sayur-sayuran mulai dari terong, pare, tomat, kentang, wortel hingga labu.

Seorang pedagang bernama Dwi mengatakan, harga bahan pokok relatif tetap stabil.

Menurutnya, dari sekian sayur-sayuran yang dijualnya, hanya tomat yang mengalami kenaikan dari Rp 6 ribu menjadi 20 ribu per kilogram.

"Kalau kenaikan harga cuma ada tomat. Tomat biasanyo Rp 6 atau 5 ribu sekilo, ini sekarang Rp 20 ribu sekilo," kata Dwi saat ditemui seusai barang dagangannya dibeli Atikoh.

Dwi menuturkan, kenaikan tersebut cukup siginifikan dan mendapat keluhan dari masyarakat.

"Naiknya tinggi nian. Jadi orang mau beli ini juga berpikir kan mau beli tomat ini kan. Karena keadaan orang-orang masyarakat ini kan 'waduh mahal kali' katanya tomat ini," ujarnya.

Dia berharap bila pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud menang di Pilpres 2024 bisa menstabilkan harga.

"Kalau Pak Ganjar jadi presiden 2024 saya minta tolong turunkan harga sembako dan sayur-sayuran, dan lain-lain," ungkap Dwi.

Atikoh kemudian melanjutkan blusukan di area pasar dan tetap menerjang jalan yang berair. Beberapa warga tampak meminta eks wartawan berfoto bersama.

Sejam lebih Atikoh berada di pasar dan mengakhiri blusukan untuk menuju Kebun Gede Village di Kecamatan Ilir, Kota Palembang, Sumsel demi bertemu kader penggerak posyandu.

Perkuat Ekonomi Nasional

Program Ekonomi Ganjar-Mahfud mampu menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional.

Pernyataan itu, disampaikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi BS Sukamdani, yang menjadi Dewan Pakar Bidang Ekonomi dan Bisnis Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Hariyadi mengatakan, fokus Ganjar-Mahfud menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, didasari pertimbangan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Indonesia punya kelebihan dibandingkan negara lain, yaitu ekonomi kita 60 persen di-support oleh konsumsi rumah tangga. Ada dari impor dan investasi, dan lain-lain tetapi prosentasenya tidak terlalu besar," kata Hariyadi.

Ia mengatakan yang harus diperkuat adalah ekonomi masyarakat agar mandiri secara ekonomi dan memiliki daya beli tanpa harus ditopang terus-menerus oleh pemerintah melalui bantuan sosial (bansos) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Makanya, program ekonomi Ganjar-Mahfud mendorong sumber daya manusia (SDM) lebih produktif, dan terampil, jadi masyarakat didorong mandiri dalam ekonomi," jelas Hariyadi.

Dengan kondisi ekonomi global yang tak pasti saat ini, lanjutnya, sangat penting untuk memperkuat ekonomi domestik, apalagi nilai tambahnya memang belum maksimal. Hariyadi menjelaskan, dalam situasi mendesak BLT memang diperlukan untuk menopang daya beli masyarakat. Meski demikian BLT bukan ekonomi produktif dan tidak bisa dilakukan terus-menerus.

"Kasih makan gratis, kasih BLT, mau sampai kapan? Ini bukan ekonomi produktif. Masyarakat harus didorong untuk mandiri secara ekonomi. Inilah yang harus diedukasi ke masyarakat bahwa bukan BLT yang penting, tapi bagaimana kemampuan ekonomi dan daya beli mereka berlanjut," tutur Hariyadi.

17 Juta Lapangan Kerja

Dia menjelaskan, dari beberapa program ekonomi yang diusung Ganjar-Mahfud, salah satu yang langsung dirasakan manfaatnya atau dampaknya oleh masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu program 17 juta lapangan kerja dalam 5 tahun.

Jika di break down, implementasi dari program ini akan melibatkan pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga, sektor swasta, hingga pemerintah daerah sampai ke lingkup desa untuk menciptakan mesin industri baru.

Industri digarap pada sektor agro dan kelautan, mineral dan hasil tambang, serta digitalisasi dan transisi energi. Itu sebabnya, Ganjar-Mahfud mendorong hilirisasi pertanian dan kelautan yang belum tergarap optimal, padahal petani dan nelayan ada di seluruh wilayah NKRI.

"Ini memang bukan perkara gampang, tapi bisa didukung pemerintah melalui pola anggaran di APBN. Kalau sekarang ini KPA (key performance area) APBN pada penyerapan atau sisi belanja, Ganjar-Mahfud mendorong KPA APBN lebih ke bagaimana dampak output-nya kepada masyarakat," ungkap Hariyadi.

Dengan demikian, lanjutnya, yang dikejar Kementerian/Lembaga (K/L) bukan lagi bagaimana anggaran habis karena sudah dianggarkan, tetapi output yang dirasakan masyarakat itu seperti apa.

Baca juga: Kadin Ungkap Jumlah Petani Berkurang 1,7 Juta Jiwa, Ganjar Janjikan Modernisasi Pertanian

"Jadi Kementerian/Lembaga akan fokus pada program-program produktif ke masyarakat, bukan bikin program yang hanya sekadar menghabiskan anggaran tapi tak ada hasil, seperti program food estate dari Kementerian Pertahanan yang mencuat, itu enggak berhasil pun enggak dipersoalkan, karena KPA-nya yang penting anggaran terserap," tutur Hariyadi.

Dengan situasi perekonomian global yang tak menentu, antisipasi yang harus dilakukan pemerintah adalah ekonomi domestik diperkuat. Caranya, kebijakan mengenai ketenagakerjaan dan kemampuan daya beli masyarakat harus terjaga.

Terkait hal itu, usaha padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja jangan sampai diberi pajak yang tinggi. Pemerintah juga daoat memberi insentif bahkan subsidi ke dunia usaha yang daya serap tenaga kerjanya tinggi, agar tidak terjadi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Kita mau mengoptimalkan bonus demografi artinya harus menyiapkan lapangan kerja yang bisa menyerap tenaga kerja muda kita, makanya apapun jenis usaha yang membuka lapangan kerja harus didukung, diberikan insentif, dipajaki boleh tapi jangan besar," ungkap Hariyadi

Ekonomi Underground

Hariyadi menambahkan, Ganjar-Mahfud yang berkomitmen pada pemberantasan korupsi, juga akan fokus meningkatkan sumber pendapatan negara melalui penegakkan hukum pada ekonomi underground, seperti judi online, pinjol ilegal, pencucian uang, dan narkoba.

"Selama ini, sumber pendapatan lebih banyak dari utang luar negeri dan mengejar pajak, tapi di lain pihak untuk ekonomi underground seperti judi online, pinjol online, narkoba, pungli birokrasi, dan KKN. Itu tidak pernah disingkap padahal potensi ekonomi dan perputaran uangnya luar biasa. Inilah yang menjadi tugas Pak Mahfud untuk menyingkapnya. Kalau ini berjalan, FDI akan meningkat, tax ratio kita bisa lebih tinggi," tutur Hariyadi.

Dia menambahkan, program ekonomi Ganjar-Mahfud akan
memaksimalkan semua sektor yang ada, hilirisasi berlanjut, nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor harus didorong, jadi semua inefisiensi dalam penciptaan pasar dihilangkan.

"Dengan demikian, pencapaian pertumbuhan ekonomi 7% sangat realistis melalui program ekonomi Ganjar-Mahfud, dan bongkar ekonomi underground yang akan menjadi fokus Pak Mahfud," ujar Hariyadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini