Dia menambahkan, satu data pertanian diperlukan mengetahui secara pasti luas lahan, lokasi, hingga akan mempermudah penyaluran subsidi pupuk agar tepat sasaran.
Karena hal ini tidak kunjung dilakukan, dampaknya sekarang harga beras sudah tembus di angka Rp13.000 per liter, pupuk susah dicari dan kalau pun ada harganya mahal.
Petani akhirnya tidak dapat melakukan pemupukan secara optimal sehingga produksi pertanian pun turun.
“Ketika saya luncurkan data petani lewat program kartu tani ada yang dipersoalkan. Kenapa dipersoalkan padahal di dalamnya ada data berapa luas lahan, daerahnya dimana, lalu pakai Geotech maka distribusinya harusnya bisa. Kalau tanpa itu kita akan manual terus sampai hari ini,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan dari Sarman Sianjorang, Ganjar Pranowo menegaskan modernisasi pertanian menjadi jawaban.
Hal kedua yang menurut Ganjar juga perlu dilakukan adalah korporatisasi di sektor pertanian dengan mengajak anak muda untuk terlibat.
Mereka harus dilatih untuk memunculkan SDM bagus dengan harapan semakin banyak orang muda yang terjun.
“Anak-anak muda ini melakukannya karena mereka punya ideologi, yakni ingin daulat dan mandiri. Maka kepada mereka harus diberikan insentif. Ketika saya bertemu dengan anak-anak yang punya ideologis, mereka hanya minta diberikan pelatihan dan teknologi. Mudahkan mereka mendapat bibit baik dari Kementerian, lembaga riset dan BRIN, serta perusahaan. Kalau ini bisa diwujudkan maka sektor pertanian kita akan tumbuh,” jelas Ganjar.
Langkah lain yang juga penting dilakukan menurut Ganjar adalah mekanisasi pertanian.
Lahan pertanian yang semakin sempit harus dilakukan pola konsolidasi lahan.
Ia mengaku, cara ini sudah pernah dilakukan uji coba di Sukoharjo. Pertanian seluas 100 hektare dalam satu hamparan.
Dengan itu mekanisasinya dapat dilakukan dengan pengolahan tanah menggunakan traktor, teknologi menanam sudah menggunakan transplantar yang akan membantu menciptakan efisiensi.
Program Kerja Ekonomi Anies-Cak Imin
Pasangan Anies-Cak Imin menuangkan program kerja dalam bidang ekonomi di poin Agenda Misi 2 yaitu "Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global".