TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menegaskan prinsipnya untuk perekonomian Indonesia. Ia menekankan bahwa dalam hal bisnis, keuntungan tidak boleh hanya dirasakan sepihak saja.
Menurut Prabowo, pengusaha dan rakyat harus sama-sama diuntungkan.
Hal ini disampaikannya saat berdialog bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Jumat (12/1/2024). “Semua cari untung. Pengusaha cari untung tapi petani harus untung, buruh harus untung, rakyat harus untung. Semuanya harus untung. Itu yg kita kejar,” kata Prabowo.
Dia bilang, tim Prabowo-Gibran bertekad mendorong kolaborasi dan keadilan di sektor bisnis, baik itu BUMN, swasta, UMKM dan koperasi.
“Swasta, BUMN, UMKM, koperasi kita bersatu. Kita kejar pertumbuhan tunggi, uang beredar banyak. Semua harus sejahtera,” ujarnya.
Dia lalu mengutip semboyan “gemah ripah loh jinawi” dari bahasa Jawa yang berarti tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya. Semboyan ini pernah populer menjadi semboyan Indonesia.
“Gemah ripah loh jinawi. Prosperity for all. Itu yang kita perjuangkan. Peace and prosperity,” katanya.
Dalam paparannya, Prabowo juga menjelaskan pentingnya rasa cinta terhadap bangsa Indonesia.
Meski terdapat rivalitas atau kompetisi, perlu disadari bahwa kita semua adalah anak bangsa Indonesia, dengan kepentingan bersama untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan makmur.
Baca juga: Prabowo Ditanya Strateginya Bawa UMKM Naik Kelas, Jawabannya Hilirisasi!
“Jadi setiap usaha, persaingan, kompetisi itu benar, baik dan diperlukan. Tapi kompetisi itu harus dalam kerangka sebagai anak-anak, satu keluarga besar,” kata Prabowo.
Ia melanjutkan bahwa sejak awal, para pemimpin terdahulu didorong idealisme untuk sebuah cita-cita yang mulia.
“Cita-cita ingin hidup sebagai negara terhormat di mana rakyat kita sejahtera, di mana orang kecil bisa senyum dan ketawa. Itu cita-cita semua pemimpin kita,” ujar Prabowo.
Baca juga: Prabowo Ingin Petani Indonesia Bisa Seperti di Jerman: Sore di Ladang, Malam Pergi Pesta ke Disko
Untuk itu ia kembali mengingatkan, meski bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk dan banyak perbedaan, tapi para pemimpin terdahulu mempunyai itikad baik dalam membangun bangsa.
“Kita bersyukur, saya selalu mengatakan, kita harus bersyukur walaupun banyak perbedaan, banyak kekurangan. Tapi itikad baik Bung Karno; Pak Harto; Pak Habibie; Gus Dur; Ibu Mega; Pak SBY; dan itikad baik Pak Jokowi, ini modal bangsa kita. Tidak ada pembangunan besar yang seketika jadi,” tegas Prabowo.