Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengendus adanya hasutan pihak tertentu kepada mahasiswa untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi. Isu yang bakal menjadi pembahasan salah satunya dinasti politik dan pelanggar HAM.
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman. Menurutnya, informasi adanya hasutan tersebut didapatkan dari masyarakat.
"Yang disampaikan masyarakat kepada kami dicurigai sebagai gerakan untuk menggagalkan pemilu adalah adanya hasutan kepada mahasiswa untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi, menentang politik dinasti dan membangun narasi soal pelanggaran HAM, menangkap para pelanggar HAM," kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Dijelaskan Habiburokhman, isu tersebut sejatinya tidak masalah bagi TKN Prabowo-Gibran. Akan tetapi, ia mengingatkan era pemilu akan sangat sensitif ketika ada yang melakukan demonstrasi karena dikhawatirkan terjadi benturan masyarakat.
"Padahal, sebagian masyarakat lain menganggap tidak terjadi praktik politik dinasti dalam konteks negatif. Tentu kami khawatirkan bisa terjadi benturan yang pada akhirnya menyebabkan situasi menjelang pemilu, tidak kondusif yang akhirnya bisa saja terjadi chaos dan kegagalan," ucapnya.
Baca juga: TKN Sebut Koran Gelap Achtung yang Sudutkan Prabowo-Gibran Bagian Operasi Penggagalan Pemilu
Terkait seruan pelanggaran HAM, kata dia, telah biasa diarahkan kepada Prabowo setiap kampanye. Nanun, ia mengkhawatirkan narasinya akan digeser kepada fitnah yang bisa menimbulkan reaksi di masyarakat.
"Tentu akan menimbulkan reaksi dari masyarakat yang berpendapat sebaliknya, bahwa tidak ada kontestan dalam pemilu ini yang melanggar," tukasnya.