TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan orang dari Majelis Ormas Indonesia (MOI) menggelar aksi bela Palestina bertajuk ' Stop The War On Gaza, 100 Hari Genosida Gaza' di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2024),.
Dalam aksi tersebut turut hadir Dewan Syuro Persaudaraan (PA) 212, Slamet Ma'arif yang juga menyampaikan orasinya di hadapan ribuan peserta aksi.
Dalam orasinya, Slamet sempat menyinggung perihal kriteria calon presiden (capres) yang layak menjadi Presiden Republik Indonesia dalam konstelasi Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, para capres harus memiliki kepedulian tinggi terhadap kebebasan serta kemerdekaan Palestina yang hingga saat ini masih dalam jajahan Israel.
Dia meminta agar ribuan orang yang mengikuti aksi kali ini bisa memilih pemimpin seperti yang ia sampaikan dalam orasinya.
"Kita harus memastikan pemimpin yang akan datang di Indonesia adalah pemimpin yang peduli terhadap pembebasan Palestina kemerdekaan Palestina," ucap Slamet Ma'arif dari atas panggung.
Lebih lanjut Slamet juga menekankan, bahwa pemimpin yang akan terpilih mendatang bisa menunjukan secara konkret kebebasan untuk Palestina.
"Yang mau menegakkan kepentingan Palestina di Indonesia, saudara, takbir," seru Slamet yang disambut teriakan takbir dari ribuan peserta aksi.
Alhasil ia pun berpesan agar massa tak memilih capres yang tidak menunjukan kepeduliaannya terhadap kebebasan Palestina.
"Singkirkan buang jauh-jauh calon presiden yang tidak peduli dengan Palestina, saudara, betul? Takbir," pungkasnya.
Sebelumnya, Ribuan orang dari Majelis Ormas Indonesia (MOI) mulai memadati area depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2024).
Ribuan orang itu menggelar aksi dalam rangka peringatan 100 hari genosida yang dilakukan militer Israel di Gaza Palestina.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com massa mulai memadati area Kedubes AS sekira pukul 06.30 WIB pagi.
Mereka tampak mengenakan pakaian serba hitam dan putih saat menyuarakan kebebasan Palestina dari penyerangan yang dilakukan tentara Israel.
Baca juga: Solidaritas Chechnya di Rusia untuk Gaza, Kadyrov Bangun Rumah untuk Pengungsi Palestina
Selain itu ribuan orang itu juga membawa berbagai atribut seperti syal, membentangkan bendera Palestina dan Indonesia serta poster bertuliskan kecaman terhadap serangan Israel.
Seruan-seruan lagu perjuangan juga terus dinyanyikan oleh grup nasyid yang turut hadir dalam agenda tersebut.
Sementara itu imbas adanya aksi dari ribuan orang itu, Jalan Medan Merdeka Selatan pun ditutup dari akses arus lalu lintas di kedua arahnya.
Tak hanya itu guna mengamankan jalannya aksi ratusan personel kepolisian pun tampak berjaga di depan Kedubes AS.
Adapun acara bela Palestina kali ini bertajuk 'Stop The War On Gaza' 100 Hari Genosida Gaza.