Hal tersebut, diungkapkan oleh Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran sekaligus Kepala BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron.
"Nah kalau Mas Ara bergeser ke 2 tentu ini akan menjadi vitamin, akan menjadi tambahan kekuatan dalam rangka pemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Untuk hal ini, Herman memastikan, TKN terbuka jika Ara ingin bergabung dalam barisan pemenangan Prabowo-Gibran.
"Kami senang sekali. Bahkan ada beberapa kadernya di daerah lain pun yang berpindah yang tadinya mendukung paslon lain kemudian mendukung 02 tentu ini menjadi harapan kami," ujar Herman.
"Sebelumnya kan Mas Budiman Sudjatmiko juga, Mas Ara mundur. Itu adalah pilihan. Dan kalau nanti memang seperti Mas Budiman Sudjatmiko yang kemudian mendukung paslon 02, kami berterima kasih," tandasnya.
Alasan Maruarar Keluar Karena Ingin Ikut Jokowi
Mengenai alasan Ara keluar dari PDIP tersebut, diketahui ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.
Pasalnya, Ara mengatakan, ia keluar dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Jokowi.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).
Ia menyebut, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.
Ara lantas mencontohkan, beberapa langkah Presiden Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.
"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.
"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.
Meskipun memutuskan hengkang dari PDIP, Ara tetap mengimbau para kader PDIP untuk tetap loyal.