Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan komitmennya untuk memberantas tindakan pungutan liar (pungli) yang merugikan para sopir truk di jalan raya.
Ganjar menyampaikan keseriusannya dalam memberantas pungli.
Hal itu ditunjukkan sejak periode pertama kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Tahun 2014, Ganjar menangkap basah dan mengamuk adanya tindakan pungli di jembatan timbang di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Sejak kejadian itu kemudian ramai diperbincangkan di seluruh media, tindakan pungli yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab langsung menurun drastis.
Baca juga: Tinggalkan PDIP Demi Ikuti Jokowi, Pengamat Prediksi Maruarar Bakal Gabung Gerindra, Golkar atau PAN
Hal itu disampaikan Ganjar saat bertemu perwakilan paguyuban sopir truk di Terminal Bus Kota Limpung, Kabupaten Batang pada Rabu (17/1/2024).
"Saya menyampaikan ketika pungli mulai kita berantas saat itu, teman-teman sopir pasti pada rembug se-Indonesia. Nah ini untuk seluruh kepentingan di jalan raya penegak hukum dengarkanlah suara mereka," ujar Ganjar.
Seiring komitmen tersebut, Ganjar bersama Mahfud MD juga menegaskan pemberantasan pungli yang dimasukkan dalam 21 program unggulan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Sebagai bentuk pencegahan kembali maraknya tindakan pungli, Ganjar meminta kepada seluruh sopir truk maupun bus untuk menaati peraturan di jalan raya, termasuk soal over dimension over load (ODOL) yang kerap ditemukan.
"Maka saya titipkan, oke punglinya kita berantas tapi anda jangan ODOL ya agar di jalan raya selamat. Dirinya selamat, masyarakat selamat, jalan tidak rusak," jelas Ganjar.
"Kalau ini secara sistemik dibetulkan, semua mengikuti, rasa-rasanya akan lancar semua," sambung Ganjar.
Sementara itu perwakilan paguyuban sopir truk, Saifudin mengaku optimis Ganjar bisa memberantas pungli sepenuhnya di Indonesia.
Dia menilai Ganjar adalah pemimpin yang paling dapat diyakini untuk melakukan itu.
"Harapannya Pak Ganjar bisa memberantas pungli di luar Jawa Tengah dan seluruh Indonesia dan undang-undang yang tidak sesuai bisa direvisi," ungkap Saifudin.
Tak hanya itu, dia juga berharap Ganjar-Mahfud bisa merevisi sejumlah peraturan dan regulasi yang menyulitkan para pengemudi truk agar kesejahteraan para sopir bisa meningkat.
"Selanjutnya kita berharap juga perlindungan dari profesi pengemudi dari sisi undang-undangnya dan lain-lain agar pengemudi bisa kerja dengan tenang dan menyejahterakan," ucap Saifudin.