TRIBUNNEWS.COM - Setelah hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP), politisi senior Maruarar Sirait hingga kini diketahui belum menentukan langkah politiknya bakal bergabung ke partai apa.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ara itu menyatakan bahwa ia mundur dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai keluarnya Ara dari PDIP itu, banyak yang mempertanyakan mengenai langkah politiknya ke depan.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan, secara personal Maruarar Sirait atau Ara tetap akan mengikuti langkah politik Presiden Jokowi.
Sementara itu, secara institusional, Ara dinilai berpeluang akan pindah ke parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Walaupun secara institusional di tengah jalan bisa saja mengemuka arahan untuk bergabung ke partai yang sesuai dengan Koalisi Indonesia Maju," ujar Agung.
Maka dari itu, Agung menyebut beberapa parpol yang dinilainya kemungkinan besar Ara akan bergabung ke Gerindra, Golkar, dan PAN.
"Maka kemungkinan ke Gerindra, Golkar, dan PAN menjadi relevan. Walaupun menghadirkan kekuatan relawan mendukung Prabowo-Gibran lebih realistis untuk dieksekusi," ucapnya.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Sebagaimana diketahui, alasan Ara keluar karena ingin mengikuti langkah Presiden Jokowi karena menurutnya, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.
Meskipun memutuskan hengkang dari PDIP, Ara tetap mengimbau para kader PDIP untuk tetap loyal.
Baca juga: Kepergian Maruarar Sinyal Adanya Gerbong Jokowi vs PDIP, Bakal Ada Bedol Desa dari Kandang Banteng?
Ara lantas menyampaikan permohonan maafnya karena keluar dari PDIP.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDIP, tetapi Izinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," kata Ara, Senin (15/1/2024).
Dia berharap, agar PDIP mendapatkan kader yang loyal kepada partai dan lebih profesional darinya.