News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Anies Janji Revisi UU KPK, PKS Beri Dukungan, Demokrat Tak Setuju Aturan Lama Dikembalikan

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat menghadiri acara Paku Integritas Capres dan Cawapres di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024). Anies berjanji akan merevisi Undang-Undang (UU) KPK. PKS beri dukungan, Demokrat tak setuju aturan lama dikembalikan.

Sebagai informasi, UU tersebut digantikan oleh UU Nomor 19 Tahun 2019 di zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Anies, pengembalian UU KPK yang lama adalah untuk mengembalikan muruah lembaga antirasuah.

Hal itu disampaikan oleh Anies selepas acara Paku Integritas, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024) malam.

"Ada hal penting yang perlu kami sampaikan. Saya dan Gus Imin berkomitmen untuk mengembalikan kewibawaan hukum KPK, independensi KPK, dan itu artinya harus melakukan revisi atas undang-undang KPK," ucap Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian juga berniat mengembalikan proses rekrutmen di KPK.

Anies memberi sinyal ingin mengembalikan orang-orang berintegritas ke lembaga antikorupsi itu.

"Yang kedua mengembalikan orang-orang berintegritas ke dalam tubuh KPK, bukan berarti orang lama dikembalikan, tapi prinsip rekrutmen mendasarkan kepada integritas yang tanpa toleransi, baik untuk pimpinan maupun untuk pegawai KPK."

"Dengan begitu, kita bisa mengharapkan, satu, lembaganya independen. Yang kedua orang-orang yang berada di dalamnya berintegritas, dan ini termasuk sistem rekrutmen," jelasnya.

Anies juga ingin menjaga kode etik di KPK. Dirinya menceritakan kisahnya ketika menjadi Ketua Komite Etik KPK tahun 2012.

"Saya ingat saat saya bertugas menjadi Ketua Komite Etik KPK 2012, saya berkantor di KPK hanya tiga minggu."

"Dan ketika berinteraksi, mereka disiplin sekali. Saya tanya, 'Sedang sibuk apa?' Mereka akan bilang, 'Mohon maaf, Pak. Kami tidak bisa menjawab'. Dan itu mengirimkan pesan, ini orang punya integritas. Dia pegang itu kode etik," kenangnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku/Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini