Alasan reforma agraria tersebut menjadi fokus pembahasan Gibran karena sejauh ini putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bekerja mengatasi permasalahan kota dalam jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
"Mas Gibran kan pengalamannya di kota, sehingga mungkin kita akan banyak bicara soal reforma agraria."
"Masyarakat adat dan desa yang memang tidak ada di wilayah kota. Itu kita intens melakukan itu," kata Budiman saat ditemui usai diskusi bersama AIPI bertajuk 'Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan-Sains, Inovasi dan Arah Kebijakan Pemerintahan Baru, di Perpusnas RI, Kamis (18/1/2024).
Selain itu, Budiman juga mengungkapkan tema debat keempat nanti dianggap ada yang menguntungkan Gibran, yakni soal energi baru terbarukan (EBT).
Pasalnya, diketahui bahwa Gibran sendiri sudah menerapkan konsep tersebut di Solo.
"Kalau soal energi terbarukan, Mas Gibran sudah ada praktik-praktiknya di Kota Solo."
"Tapi masalah adat desa dan reforma agraria, kami banyak melakukan penekanan pendampingan ke arah sana dengan diskusi dengan beliau," beber dia.
Mahfud Bahas Transisi Energi Berkeadilan
Pada debat keempat nanti, Mahfud akan berfokus membahas upaya transisi energi berkeadilan.
Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan bahasan tersebut akan menjadi topik utama yang dibawa Mahfud saat debat dalam menjawab tantangan masa depan bangsa Indonesia dari sektor energi.
"Kalau di bidang energi ya kita akan menyampaikan transisi energi yang direncanakan pak Mahfud dan mas Ganjar itu adalah transisi energi yang berkeadilan," kata Heru kepada awak media saat ditemui usai diskusi AIPI bertajuk 'Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan-Sains, Inovasi dan Arah Kebijakan Pemerintahan Baru di Perpusnas RI, Kamis (18/1/2024).
Transisi energi berkeadilan yang dimaksud adalah dalam penerapannya nanti, dengan menyeratakan peran masyarakat secara luas.
Selain itu, nantinya pegiat energi juga bisa lebih terbuka dalam mengambil andil atau peluang membuat usaha.
Dalam hal ini, berarti tidak hanya segelintir sektor pengusaha saja yang bisa bermain, melainkan juga banyak kalangan.
Itu karena ke depannya akan banyak teknologi yang dihasilkan bukan lagi dari batu bara sebagai penghasil listriknya.