News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Program ‘Desak Anies’ Patahkan Wacana Diskusi Ribet dan Membosankan untuk Anak Muda

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan menyapa pendukungnya di Komplek MTC, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (19/1/2024). Capres pengusung perubahan ini memberikan beberapa janji saat menggelar kampanye terbatas di Kota Batam diantaranya membatasi jumlah tenaga kerja asing, memberikan keadilan bagi warga Rempang, harga pangan murah dan menyediakan lapangan kerja.

TRIBUNNEWS.COM - Program Desak Anies yang viral belakangan ini ternyata memiliki banyak keraguan dalam proses pembuatannya.

Pasalnya, tak sedikit pihak yang meragukan konsep diskusi terbuka itu tak akan menarik minat anak-anak generasi muda untuk menghadiri acara bertajuk mengobrol bareng calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan.

"Awalnya kita dirasa, dibilang anak-anak muda itu tidak suka yang beginian (forum diskusi), anak-anak muda itu suka yang fun, lucu dan menyenangkan, tidak suka yang ribet-ribet apalagi diskusi yang rumit, mereka tidak akan peduli," kata Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Usamah Abdul Aziz, Jumat (19/1).

Namun pertanyaan tersebut berhasil dipatahkan oleh tim Ubah Bareng karena mereka konsisten menyelenggarakan acara itu sebanyak-banyaknya guna menghadirkan ruang dialog untuk anak-anak muda.

"Kami merasa selama ini kurang (forum diskusi dengan anak-anak muda). Dan Mas Anies sangat terbuka dengan ini dan beliau mengaku siap berhadapan langsung, bertatap muka dengan anak-anak muda dan sekarang berkembang ke berbagai isu," tukasnya.

Baca juga: Anies Doakan Palestina Bisa Lepas dari Penjajahan

"Di daerah Banyuwangi kita bertemu nelayan, kita bikin Desak Anies edisi nelayan. Di Riau, kita bikin Desak Anies edisi pedagang pasar. Ada petani juga waktu di Gorontalo. Kemarin, kita juga di pariwisata di Ambon, kita bikin di pinggir pantai dengan isu-isu di Ambon," lanjutnya.

Terakhir, ia mengatakan bahwa pada akhirnya fenomena Desak Anies sendiri berhasil mengalahkan pamor Gemoy, joget-joget dengan sebuah forum diskusi yang membangun.

"Ini membuktikan bahwa terkait Desak Anies membosankan dan membingungkan, justru ini yang dibutuhkan oleh anak-anak muda. Ini viral sekali," tegas Sammy.

"Kemarin saja kita belum membuka 24 jam buka untuk pendaftaran penonton Desak Anies tapi yang mendaftar sudah lebih dari 3.000 orang sehingga kami terpaksa menutup pendaftaran karena kapasitas tempatnya terbatas," pungkasnya. (***Fitrah**)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini