Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah nama besar dinonaktifkan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) karena terlibat sebagai tim sukses capres-cawapres di Pilpres 2024.
Adapun penonaktifan itu terhitung sejak tanggal penetapan oleh lembaga yang berwenang yakni 21 Januari sampai dengan selesainya proses pemilu 2024.
Penonaktifan ini meliputi semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif dan tim sukses.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024, sedikitnya terdapat 64 nama fungsionaris yang dinonaktifkan dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU.
Di jajaran Mustasyar atau kepengurusan NU, ada nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin).
Kemudian anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Sementara itu, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres.
Daftar Pengurus PBNU yang Dinonaktifkan Saat Pilpres, Capres Mana yang Paling Banyak Dapat Dukungan?
Wapres Ma'ruf Amin Soal PBNU Non-Aktifkan Pengurus yang Jadi Tim Sukses Capres 2024: Itu Konsekuensi
Antara lain KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).
Nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat.
Adapula nama Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran) serta Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).
Kemudian ada Ketua PSSI Erick Thohir yang juga dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Ketua Lakpesdam NU.
Disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU, H Amin Said Husni dalam keterangannya, SK 285.a mengoreksi nama Inayah Abdurrahman Wahid, KH Fuad Nurhasan, dan Imron Rosyadi.
Ketiganya tetap menjadi pengurus PBNU karena tidak masuk dalam tim sukses manapun
"Tiga nama tersebut dikeluarkan dari daftar karena ada klarifikasi dari yang bersangkutan bahwa mereka bukan bagian dari tim sukses capres-cawapres," tutur Amin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/1/2024).