News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Wapres Ma'ruf Amin Gembira Tidak Ada Perselisihan di Antara Ulama Pati Karena Pilihan Politik

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi dengan para ulama se-Pati mendatang Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (27/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengaku gembira karena tidak ada perselisihan di antara ulama di Pati Jawa Tengah karena pilihan politik.

Wapres juga menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik.

Ia menjelaskan bahwa pemilihan adalah persoalan hati dan persona.

Mengutip sabda Rasulullah, ia juga mengingatkan pentingnya memilih yang terbaik tanpa mengkhianati nilai-nilai agama.

Ia pun mengapresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu, menekankan pentingnya persatuan tanpa terpecah belah.

Baca juga: Momen Keakraban Jokowi dengan AHY di Yogyakarta

Hal tersebut disampaikannya saat bersilaturahmi dengan para ulama se-Pati mendatang Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (27/1/2024).

"Saya gembira sekali ketika tadi disampaikan bahwa kiai di sini walaupun berbeda tidak terjadi perselisihan di antara mereka soal pilihan pemilu. Saya kira itu paling utama," kata Wapres.

Wapres juga mengajak para ulama untuk terus menjaga persatuan umat dan seluruh bangsa Indonesia, khususnya dalam mengawal pesta demokrasi yang akan datang.

"Mari kita jaga umat dan saya kira sikap dalam menghadapi pemilu sudah sangat bagus sekali. Dan jangan sampai umat bertengkar karena berbeda pilihan. Ini ya supaya para ulama menjaga kita," kata dia.

"Menjaga bukan dalam arti umat saja, tapi dalam arti bangsa Indonesia, karena persatuan adalah modal kita. Kalau sampai terjadi konflik, wah itu mundur kita, mundur lagi, rusak lagi, negara konflik itu hancur," sambung dia.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menanggapi perubahan zaman dengan ijtihad yang sesuai.

"Ada yang namanya masalah baru yang dulu tidak ada, masalah yang dulu berbeda dengan sekarang walaupun persoalannya sama tapi modelnya sudah berubah, sehingga memerlukan ijtihad baru," kata dia.

Selain itu, Wapres juga mencermati tantangan terkait muamalah dan perlunya mengembangkan ekonomi syariah.

Ia menjelaskan upaya pemerintah di antaranya pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

Wapres juga mengajak para ulama untuk berjalan di atas garis lurus, menjaga keseimbangan, dan tidak melampaui batas.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan rasa kehilangan akan sosok Pengasuh Ponpes Maslakul Huda sebelumnya, KH Sahal Mahfudh.

Wapres mengenang sosok Kiai Sahal sebagai panutan dan pemimpin ulama yang telah mendampinginya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama.

Meskipun Kiai Sahal telah tiada, kata dia, ajaran dan bimbingannya tetap menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai masalah.

"Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama yang mendampingi beliau, saya merasa kehilangan orang tua, kehilangan panutan, tetapi tentu ajaran-ajarannya, bimbingannya masih tetap kita pegang teguh di dalam menghadapi masalah," kata dia.

Sejalan dengan Ma'ruf soal muamalah syariah, pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda saat ini, Kiai Abdul Ghaffar Rozin, berharap konsep tersebut terus berkembang di lingkungan pesantren.

"Motivasi dan apapun yang didorong mau diinisiasi oleh Pak Wapres ini, semoga bisa menjadi daya dorong yang cukup luar biasa bagi pesantren-pesantren yang kita miliki. Karena muamalah syariah ini sesungguhnya kan milik kita, bahkan milih pesantren-pesantren," kata dia.

Sebelum bersilaturahmi dengan para ulama se-Pati, Wapres berziarah ke makam Syekh Ahmad Mutamakkin atau Mbah Mutamakkin.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres didampingi Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini