Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD memastikan akan meningkatkan bantuan untuk petani jika dirinya bersama Ganjar menang di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Mahfud merespons keluhan banyak petani tentang subsidi pupuk yang dinilai belum tepat sasaran.
Sebab, dapat memengaruhi petani beralih profesi jika pertanian dianggap tidak lagi menjanjikan kehidupan yang lebih baik.
Karenanya, Ganjar-Mahfud berkomitmen menelusuri dugaan permasalahan mengenai subsidi pupuk yang meningkat, namun lahan pertanian berkurang.
“Bila Ganjar-Mahfud terpilih, seluruh utang dan kredit macet para petani dan nelayan kepada pemerintah akan dibebaskan," kata Mahfud ketika kampanye akbar di Lapangan Kompleks Meranti Land, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024).
Ganjar juga telah mengungkapkan program pemutihan kredit macet nelayan dan petani ketika berkampanye di hadapan nelayan di Kampung Nelayan Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Ganjar menyebut kredit macet yang akan dihapus atau diputihkan itu karena para nelayan dan petani sebagai debitur tak mampu membayar karena terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Senggol Gibran Lagi, Ganjar-Mahfud Dianggap Sosok yang Taat Hukum dan Konstitusi
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Bane Raja Manalu mendukung penuh program yang diusung Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024.
Menurut Bane, Ganjar-Mahfud adalah pasangan capres-cawapres yang paling berkomitmen meningkatkan perhatian pada petani dan nelayan untuk mencapai kedaulatan pangan.
Sebagai bentuk dukungan pada para petani, Bane meluncurkan pupuk organik cair bernama Pupuk Bagak di Simalungun, pada 27 Januari 2024.
Pupuk Bagak ini merupakan multivitamin pengganti pupuk Urea dan Ponska dan ditargetkan menjadi solusi dari keluhan petani tentang kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
"Tiga tahun saya berkeliling di 600 desa se-Sumatera Utara, masyarakat paling banyak mengeluhkan tentang kelangkaan pupuk dan harganya yang mahal. Berangkat dari keluhan masyarakat itu saya jadi terpikir mencari solusi dengan menciptakan pupuk organik cair," ucap Bane.