"Selama ini, begitu banyak menteri Jokowi yang terlibat promosi dan kampanye Gibran dalam tahun pemilu. Sayang, belum satu pun mundur. Jangankan mundur, cuti saja, sepengetahuan saya, tidak mereka lakukan."
"Harusnya jika memang cuti, ya, tinggal umumkan saja. Agar publik tahu bahwa menterinya itu taat konstitusi. Tetapi kalau melihat perilaku Jokowi, jauh rasanya kita berharap. Yang pasti Mahfud lebih baik sekarang ini. Maka, kita apresiasi," jelasnya.
Komentar TKN Prabowo Gibran
Kabar Mahfud MD yang akan segera mundur juga ditanggapi oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.
Dia menghargai keputusan tersebut dan menyampaikan rasa terima kasih atas kerja-kerja yang dilakukan oleh Mahfud selama ini.
“Monggo itu adalah hak dari Pak Mahfud, kita hargai keputusan tersebut. Kita sebagai rakyat Indonesia tentunya mengucapkan terima kasih atas kerja-kerja yang selama ini telah dijalankan oleh Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam,” kata Nusron di Media Center Prabowo Gibran, Jl Sriwijaya 1 Jakarta Selatan, Rabu.
Nusron meyakini keputusan ini pasti sudah dipertimbangkan secara matang oleh pria berusia 66 tahun itu.
“Kita meyakini bahwa Pak Mahfud sudah mempertimbangkan hal ini dengan matang. Mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya, dan apa yang terbaik untuk bangsa ini," sambungnya.
Dia juga percaya, mundurnya Mahfud MD dari kabinet tidak akan berpengaruh buruk pada jalannya pemerintahan saat ini.
“Posisi menteri adalah hak prerogatif dari Presiden. Pak Jokowi yang menempatkan Pak Mahfud, tentunya beliau juga tahu siapa yang pas menggantikan Pak Mahfud."
“Kita meyakini negara dan pemerintahan akan berlanjut baik-baik saja. Kita optimis bangsa ini akan menemukan pengganti yang tepat, kita yakin akan muncul Mahfud-Mahfud yang lain," tuturnya.
Sebelumnya, Mahfud buka suara perihal langkahnya untuk mundur dari posisinya sebagai Menko Polhukam ketika berada di Lampung, Rabu siang.
Dia terlihat membawa surat untuk ditujukan kepada Presiden Jokowi soal masa depannya di Menko Polhukam.
Surat itu akan diberikan begitu Mahfud mendapatkan jadwal untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.
Pria berusia 66 tahun itu ingin bertemu secara langsung dengan Jokowi karena ingin pamit secara baik-baik dari Kabinet Indonesia Maju.