Menurutnya, dengan berani mengundurkan diri dari kabinet, ini menunjukkan Mahfud MD taat konstitusi hingga 101 persen.
"Sesuai UU No. 7 Tahun 2017, dia harus minta cuti kepada presiden. Kalau berani mundur, itu berarti taat konstitusi-nya 101 persen," sambungnya.
Di sisi lain, dia juga menyoroti pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa presiden boleh berkampanye.
Mustofa melihat, apabila presiden ikut berkampanye, maka keadilan akan sulit diwujudkan karena keberpihakannya akan menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
"Sedangkan sesuai Pasal 299 dan 301 UU Pemilu, tidak hanya menteri, presiden pun kalau mau ikut kampanye, boleh saja, tapi harus diresmikan secara sah terlebih dahulu oleh KPU sebagai capres.
"Hal itu dimaksudkan agar, pencapresannya tidak mengganggu jalannya pemerintahan. Namun seorang presiden, lebih baik mundur saja dari jabatannya apabila ingin fair (adil)."
"Karena kalau presiden bener-bener kampanye, bagaimana mau adil? Sedangkan seorang presiden dalam UU Pemilu, tak boleh memihak ke salah satu paslon. Karena kalau memihak, akan menguntungkan pihak lain, dan merugikan pihak lainnya lagi. Clear (jelas)," ungkapnya.
Baca juga: Dewan Pakar PAN Nilai Mahfud MD Terlambat Mundur Dari Jabatan Menteri, Ini Alasannya
Dia pun berharap langkah yang ditempuh oleh Mahfud MD ini dapat diikuti oleh menteri-menteri lain di Kabinet Indonesia Maju.
Sebab selama ini, dia melihat banyak menteri-menteri Jokowi yang ikut mengampanyekan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Semoga langkah Mahfud ini akan diikuti menteri-menteri lain di lingkaran Jokowi untuk mundur jika mau kampanye."
"Selama ini, begitu banyak menteri Jokowi yang terlibat promosi dan kampanye Gibran dalam tahun pemilu. Sayang, belum satu pun mundur. Jangankan mundur, cuti saja, sepengetahuan saya, tidak mereka lakukan."
"Harusnya jika memang cuti, ya, tinggal umumkan saja. Agar publik tahu bahwa menterinya itu taat konstitusi. Tetapi kalau melihat perilaku Jokowi, jauh rasanya kita berharap. Yang pasti Mahfud lebih baik sekarang ini. Maka, kita apresiasi," jelasnya.
Apa Respons Kubu Prabowo?
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto buka suara.
Prabowo mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Baginya, keputusan itu merupakan hak politik dari Mahfud.