Ganjar Pranowo mengaku menghormati keputusan Mahfud MD untuk meninggalkan Kabinet Indonesia Maju.
Ganjar lantas meminta supaya tindakan Mahfud itu diikuti oleh para pejabat lain yang terlibat dalam Pilpres 2024 supaya publik tak curiga ada konflik kepentingan.
"Maka beliau saya hormati betul mengambil sebuah sikap mundur."
"Kalau (pejabat) yang lain kemudian merasa ada potensi konflik kepentingan, mundur lebih baik," kata Ganjar kepada awak media di Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis.
Dia lantas mencontohkan beberapa pejabat yang mundur selepas memilih bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Pak Dani umpamanya arena dia Deputi KSP, dia menjadi tim sukses saya, maka dia mundur. Dahulu Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhanas mundur yang pertama," jelasnya.
Berdasarkan hal itu, Ganjar menilai, mereka yang masih menjabat dan ikut terlibat dalam Pilpres 2024, sebaiknya meninggalkan jabatannya.
"Maka saya kira baik, jika semuanya mundur," tegasnya.
Jubir Timnas AMIN: Semoga Diikuti Menteri Lain
Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Mustofa Nahrawardaya, berharap langkah Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju diikuti oleh menteri-menteri lain.
Alasannya, karena selama ini banyak menteri-menteri Presiden Jokowi yang ikut mengkampanyekan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Semoga langkah Mahfud ini akan diikuti menteri-menteri lain di lingkaran Jokowi untuk mundur jika mau kampanye," tutur Mustofa dalam rilisnya sebagaimana diterima oleh Tribunnews.com, Rabu.
Lebih lanjut, Mustofa menyebut menteri-menteri yang ikut mengkampanyekan Prabowo-Gibran belum ada satu pun yang mundur.
Bahkan sepengetahuannya, mereka tak mengajukan cuti. Kemudian, jika memang mereka mengajukan cuti, seharusnya hal itu diumumkan kepada publik,
"Selama ini, begitu banyak menteri Jokowi yang terlibat promosi dan kampanye Gibran dalam tahun pemilu. Sayang, belum satu pun mundur. Jangankan mundur, cuti saja, sepengetahuan saya, tidak mereka lakukan."