“Kami dari TPN Ganjar-Mahfud, ini ada Bang Henry Yosodiningrat yang juga dari TPN Ganjar-Mahfud, bersama-sama dengan Mas Ari dari Timnas Anies-Muhaimin memiliki kesamaan ya, kesamaan pandangan untuk bersama-sama mendampingi Mas Butet ini,” tuturnya.
Alhasil, kata Ifdal, pihaknya dan Timnas AMIN bakal melepaskan segala bentuk atribut politik dalam memberikan bantuan hukum kepada Butet.
“Ya saya menegaskan lagi bahwa karena ini adalah kepentingan bersama karena itu kami melepaskan baju politiknya, yang lebih penting adalah ancaman terhadap demokrasi yang berlangsung ini,” katanya.
Butet, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut, mengucapkan terima kasih atas bantuan hukum yang telah diberikan.
“Yang pertama saya berterima kasih. Ini pendekar-pendekar hukum turun gunung,” ujarnya singkat.
Berawal dari Pantun di Kulonprogo
Sebelumnya, pelaporan terhadap Butet berawal saat dirinya membacakan pantun dalam kampanye Ganjar-Mahfud yang digelar di Kulonprogo, DIY pada Minggu (28/1/2024).
Pantun yang dibacakan Butet pun pada awalnya berisi ajakan untuk warga Kulonprogo agar memilih Ganjar-Mahfud.
“Kulonprogo bangga punya bandara. Melengkapi Jogja yang istimewa. Kita semua berkumpul di sini mengikat tali bersama Ganjar-Mahfud, menggelorakan revolusi cinta. Pilih nomor telu (tiga),” kata Butet kala itu.
Lalu, isi pantun yang dibacakannya ternyata ada unsur ktritikan yang ditujukan kepada Jokowi.
Dia sempat menyinggung ada pihak yang mengikut Ganjar saat berkampanye di berbagai daerah.
Butet pun mengibaratkan pihak semacam itu seperti kambing.
"Setiap Mas Ganjar datang, lalu ada yang ngintili (mengikuti). Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintilin," kata Butet dalam acara tersebut, Minggu.
"Padahal yang suka ngintilin opo jenenge (yang suka mengikuti apa namanya)? Wedhus ku kudune ditongseng. Wedhus kok mendukung paslon (kambing itu harusnya dimasak tongseng. Kambing kok mendukung paslon," tutur Butet.
Dilaporkan Projo DIY
Pantun yang dibacakan Butet itu pun berbuntut panjang yaitu berupa pelaporan oleh relawan Pro Jokowi (Projo) DIY pada Selasa (30/1/2024).