News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

10 Momen Menarik saat Debat Terakhir Capres: Anies Pakai Bahasa Isyarat, Ganjar 'Kuliahi' Prabowo

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka, nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto bersama dengan Pimpinan KPU usai mengikuti debat kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). Debat kelima mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan,sumber daya manusia dan inklusi. Tribunnews/Jeprima

"Kalau ngasih makannya untuk anak-anak mencegah stunting, saya tidak setuju," ungkap Ganjar.

"Karena Bapak terlambat, stunting itu ditangani sejak dalam kandungan, ibunya yang dikasih gizi."

"Kalau gizinya baik, mereka cek rutin, maka akan ketahuan bahwa ibunya sehat, anaknya perkembangannya dilihat," jelas Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar meminta agar Prabowo tak bingung membedakan antara gizi buruk dan stunting.

Ia mengatakan, pemberian makanan kepada anak juga harus diwaspadai apabila jumlahnya terlalu banyak, lantaran bisa memicu obesitas.

Tapi, sekali lagi Ganjar menekankan, stunting bisa dicegah dengan pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil.

“Kalau gizi buruk boleh, jangan confused. Kalau makan terlalu banyak menimbulkan obesitas, mengatasi stunting sejak ibu hamil, bisa dicegah sejak mau nikah."

"Jangan menikah dini, jika ibunya sehat maka akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat,” pungkas Ganjar.

8. Anies Kutip Falsafah Jawa

Pada segmen terakhir debat, Anies sempat mengutip falsafah Jawa yang berbunyi Surodiro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti.

Makna dari falsafah Jawa itu adalah segala angkara murka akan dikalahkan oleh kebaikan.

Anies kemudian mengatakan, ia ingin mewujudkan negara yang welas asih untuk semua negaranya.

Ia juga menyebut, merah putih di atas semuanya.

Penghormatan kepada kebhinekaan, penghormatan kepada persatuan akan mengantarkan menjadi Indonesia yang cerdas, sejahtera, sehat.

"Kami dalam berjuang menyadari betul cinta kasih welas asih, kelulusan, keteguhan menjadi bagian dari perjuangan ini," ujar Anies.

"Setara bagi siapa laki perempuan kaya, miskin, kota Desa mereka yang berpendidikan umum madrasah pesantren agama apapun, suku apapun," imbuh dia.

9. Prabowo Minta Maaf pada AMIN dan Ganjar-Mahfud

Pasngan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Kelima atau terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). (YouTube KPU RI)

Prabowo menyampaikan permintaan maafnya kepada pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud saat memberikan closing statement di debat capres semalam.

Ia mengakui selama proses kampanye, dirinya kerap mengatakan kata-kata yang keras.

"Karena itu atas nama Prabowo-Gibran, atas nama Koalisi Indonesia Maju (KIM), kami minta maaf kepada paslon 1, Pak Anies dan Pak Muhaimin, dan paslon 3, Pak Ganjar dan Pak Mahfud, seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," tutur Prabowo.

Gibran yang berada di samping Prabowo, terlihat mengatupkan kedua tangannya dan membuat gestur membungkuk meminta maaf.

Sementara, Prabowo melanjutkan pernyataannya, mengatakan ia tetap menganggap Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud sebagai rekan dan saudara seperjuangan.

"Saya tetap menganggap Mas Anies Mas, Mas Muhaimin, Pak Ganjar, dan Profesor Mahfud sebagai saudara-saudara saya sendiri, kita berjuang untuk bangsa Indonesia dan kita perjuangkan cinta kita terhadap rakyat Indonesia," tutupnya.

10. Ganjar Kutip Pernyataan Jokowi pada Debat Pilpres 2019

Saat memberikan closing statement, Ganjar mengutip pernyataan Presiden Jokowi dalam debat Pilpres 2019 silam.

Ganjar mengungkapkan, kala itu Jokowi mengingatkan agar rakyat tidak memilih capres yang punya potongan diktator.

Ia juga mengutip pernyataan Jokowi yang mengimbau rakyat agar tidak mencoblos capres yang memiliki rekam jejak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Lima tahun lalu dalam debat Capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo menyampaikan, kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang mempunyai potongan diktator dan otoriter, dan memiliki rekam jejak pelanggaran HAM, yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan yang punya rekam jejak masalah korupsi," tutur Ganjar.

"Saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan agar kriteria tersebut menjadi pegangan kita semua dalam memilih pemimpin," sambung dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati/Sri Juliati/Rifqah/Galuh Widya/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini