"Kita harus melihat pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai sebagai cost, sebagai biaya, tapi pandanglah sebagai investasi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebab itu, lanjut Anies, negara tak boleh pelit untuk menganggarkan dana pendidikan, termasuk untuk gaji para guru dan dosen.
'Karena itu negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang pendidikan, dan jangan pelit kalau sama guru," ucap Anies.
Lebih lanjut, Anies bercerita pengalamannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Kala itu, Jakarta di bawah kepemimpinan Anies tak hanya memberikan bantuan namun juga penghargaan dan apresiasia untuk para tenaga pendidik.
Hal itu, lanjut Anies, merupakan wujud kehadiran negara mengapresiasi jasa para pendidik.
"Guru-guru paud, mendapatkan hibah di Jakarta, kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya. Sebagai apa? sebagai penghargaan dari negara untuk mereka," ucap Anies.
"Jadi kita berikan dukungan kepada guru dalam artian status, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya dan kehormatannya. Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia menjadi negeri yang tercerdaskan," tandas Anies.