Dalam kesempatan berbeda, Ganjar juga mengatakan, pemerintah seharusnya tidak perlu ketakutan dan aparat kepolisian tak perlu melakukan tekanan.
"Karena kalau itu dilakukan maka simpati tidak akan pernah ada. Dan kampus itu institusi yang tidak pernah takut."
"Mereka membawa pikiran ilmiah, mereka membawa nilai-nilai kebaikan dan itu lah yang terjadi," kata Ganjar, setelah menghadiri acara kampanye Njathil Bareng di Embung Kaliaji, Sangurejo, Turi Kabupaten Sleman, Selasa (6/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Sebagai informasi, hingga kini, sudah ada sekitar 30 kampus yang menyuarakan kritik dan mengingatkan Jokowi agar kembali ke koridor demokrasi.
Sementara itu, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang juga turut mendapatkan laporan adanya operasi intervensi terhadap sejumlah rektor tersebut, langsung mengatakan bahwa hal itu tak sehat.
Pasalnya, kebebasan akademik itu harus tetap dihormati.
"Nah, menurut saya itu kurang sehat. Membuat tandingan- tandingan itu membuat pecah belah masyarakat, dan memecah belah kampus juga. Oleh sebab itu, menurut saya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, tetap dihormati."
"Karena se-otoriter zaman Pak Harto pun kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik relatif masih cukup didengarkan dan relatif masih berwibawa," Kata Mahfud, setelah acara diskusi Tabrak Prof, di Koat Kopi, Depok, Sleman, Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam.
Polri Bantah Isu Operasi Tekan Rektor
Polri membantah soal isu operasi tekan rektor dengan meminta membuat video testimoni mengapresiasi Presiden Jokowi.
Bantahan tersebut disampaikan oleh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.
Di mana, dia menyebut, hampir setiap hari polisi mendatangi tokoh masyarakat hingga tokoh agama.
Jadi, Fadil menegaskan, bukan hanya rektor yang didatangi.
Hal ini, kata Fadil, merupakan tugas dari Operasi Nusantara Cooling System dalam rangka Pemilu 2024.
"Polisi hampir setiap hari mendatangi orang, bukan hanya rektor. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda," kata Fadil di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Rabu (7/2/2024).