Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berdialog dengan tenaga pendidik hingga pengurus Posyandu di Auditorium Al Aly, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024).
Kuswati, salah satu peserta yang hadir, mengatakan keluh kesahnya kepada Cak Imin.
Dia mengatakan selama ini hanya mendapatkan insentif Rp 100 ribu dari pemerintah sebagai pengurus Posyandu.
“Jadi uang Rp 100 ribu itu habis untuk beli pulsa,kami mohon kader posyandu itu disejahterakan, diperhatikan,” kata Kuswati kepada Cak Imin.
Merespons keluhan tersebut, Cak Imin mengatakan kecilnya insentif yang diberikan disebabkan oleh kecilnya alokasi dana desa dari pemerintah pusat.
Baca juga: Sekjen PDIP: Mau Menang 1 Putaran Boleh Tapi Jangan Seperti Kejar Setoran
Dia berjanji untuk mengalokasikan dana desa hampir 3 kali lipat jika ia dan Anies Baswedan menang Pilpres 2024 nanti.
“Anggaran desa kita ini kan hari ini baru Rp1,2 miliar per desa, nanti kita akan naikan dana desa kita sampai Rp m5 miliar, nah kita wajibkan dari Rp 5 miliar itu untuk para kader posyandu sekaligus operasional para pelaksana posyandu,” ujar Cak Imin.
Cak Imin juga menerima keluhan yang sama dari para guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang hadir.
Mereka pun menuntut kesejahteraan tenaga pengajar hingga infrastuktur pengajaran untuk lebih diperhatikan.
“Kita juga akan membantu infrastruktur pendidikan anak usia dini itu dengan dana desa, cukup Rp 5 miliar ini diprioritaskan pada sumber daya manusia sekaligus untuk para kader penggerak,” tandas Cak Imin.