Kendati demikian, jika melihat pada Pilpres 2019 sebelumnya, banyak lembaga survei di Indonesia yang prediksinya akurat namun ada juga yang surveinya melenceng.
Hasil Perhitungan Real Count KPU
Seperti diketahui di Pilpres 2019 lalu, ada dua pasangan capres-cawapres, yakni pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf, dan pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Dari hasil rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional dari 34 provinsi dan 130 PPLN (real count) di Pilpres 2019 yang dilakukan KPU RI memperlihatkan hasilnya:
- Pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen.
- Pasangan 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.
Baca juga: 10 Politisi yang Hengkang dari Partainya Jelang Pemilu 2024: Maruarar Sirait hingga Sandiaga Uno
Perbandingannya dengan Prediksi Lembaga Survei Sebelum Pencoblosan
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Rabu (17/1/2024), daftar 11 lembaga survei yang surveinya akurat soal elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2019 lalu.
Lembaga survei ini mempublikasikan hasil surveinya kurang lebih seminggu, dua minggu dan sebulan jelang hari pencoblosan di TPS pada 17 April 2019.
1. LSI Denny JA
Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan dirilis pada Selasa 2 April 2019 atau sekitar dua minggu sebelum pemungutan suara memperlihatkan hasil surveinya sebagai berikut :
- Jokowi-Maruf : 56,8 persen hingga 63,2 persen
- Prabowo-Sandi : 36,8 persen hingga 43,2 persen
- Pengumpulan data survei dilakukan dari 18 hingga 26 Maret 2019.
Survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden ini menggunakan metode multistage random sampling.
2. Survei Litbang Kompas
Survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019 menunjukkan hasil:
- Jokowi-Maruf : 49,2 persen
- Prabowo-Sandi : 37,4 persen
Adapun 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Namun, jika kelompok yang belum memutuskan pilihan (undecided voters) terbagi secara proporsional, potensi kemenangan Jokowi-Ma'ruf ada di angka 56,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 43, 2 persen.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.