Kondisi berbeda saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, pihaknya tak bersuara karena memang semua berjalan sesuai rel.
"Nah, kami berpatok kebenaran. Kalau bagus, diapresiasi. Sebaliknya, ketika menyimpang, harus diluruskan," bebernya.
Terpisah, dosen Sejarah Unnes Semarang Andy Suryadi melakukan aksi "Wani Dewe", yakni aksi sendirian untuk mengingatkan kepada para akademisi kampus supaya jangan sampai suara mereka ditunganggi.
"Maka, segala bentuk upaya yang menyeret kampus ke kancah politik yang ditumpangi kepentingan elektoral, harus diwaspadai bahkan harus dihentikan," paparnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, ajakan terhadap Rektor Unika (SCU) maupun tokoh masyarakat lain hanya berupa ajakan untuk pemilu damai.
"Tidak ada (paksaan) sama sekali. Sekali lagi, saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, termasuk ada mahasiswa sivitas akademika, itu mengajak men-support terciptanya pemilu damai," katanya, Selasa.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Rektor Unika Soegijapranata Semarang Anggap Rampung Soal Video Apresiasi Kinerja Jokowi,