Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan demokrasi di Indonesia sedang mengarah pada kegelapan.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam kampanye akbar bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
Menurut Mahfud, saat ini ada dua masalah utama di Indonesia yakni tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi.
"Demokrasi Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya. Suara rakyat sebagai roh demokrasi nyaris tak terdengar ke telinga elit pengusaha," kata Mahfud dalam pidatonya.
Baca juga: 3 Janji Ganjar-Mahfud di Kampanye Terakhir
Dia menuturkan elite seolah berdiam dalam tembok peredam yang kedap suara rakyat dan tiba-tiba penguasa dan perangkat kekuasaan menjadi beban.
"Sungguh demokrasi Indonesia mengarah atau menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi, hukum disalahgunakan, dan konstitusi dipermainkan," ucap Mahfud.
"Akibatnya rakyat ekonominya semakin susah, kehidupan wong cilik semakin sulit. Ironisnya, kartel ekonomi makin menggurita," ucapnya menambahkan.
Mahfud mengaku mendapat banyak cerita dari masyarakat betapa akses kesehatan tidak merata.
Kemudian lapangan pekerjaan semakin sulit, akses pendidikan semakin sulit hingga harga barang pokok terus melambung.
"Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? Jawabannya tegas; semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya sekarang. Kita tabrak! Kita seruduk! Kita tabrak dan seruduk semua penghalang yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia," ungkap Mahfud.